14 Juli 2025 | SIAPAKAH YESUS KRISTUS? | Series: Mengenal Yesus Kristus | Modul Pemuridan 365 hari

 Siapakah Yesus?


Shalom, Puji nama Tuhan Yesus Kristus, bersyukur saudara-saudari yang terkasih CMNC's terus bertumbuh didalam pengenalan akan Allah yang benar melalui pengajaran dan kesaksian. 

Penulis bersyukur karena kasih karunia Allah, kita ada sebagaimana kita ada sekarang, dan kasih karunia yang diberikannya kepada gerejaNya tidak sia-sia. Penulis berdoa: Biarlah bertambah-tambah iman dan kasih kepada Allah dan seorang akan yang lain, serta menguduskan pribadi gerejaNya seutuhnya sehingga roh, jiwa, tubuhnya terpelihara sempurna.

Tuhan melayakkan gerejaNya bagi panggilan Kristus dan dengan kekuatanNya menyempurnakan kehendak gerejaNya untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan iman. Supaya dalam nama Yesus, Tuhan kita dimuliakan didalam gerejaNya dan gerejaNya di dalam Kristus, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus.

Biarlah Tuhan memberikan Roh hikmat dan wahyu mengajarkan gerejaNya untuk mengenal Allah dengan benar. Hari ini bukalah hati dan pikiran gereja Tuhan untuk belajar tentang:

Hari ke-14: Yesus Terang Dunia

Yohanes 8:12 (TB)  Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."

Latar Belakang: Terputus dari Identitas Rohani

Di tengah dunia yang terus mencari makna dan arah, banyak orang percaya justru mengalami keterputusan secara rohani. Meskipun tampak aktif secara religius, banyak yang merasa kosong, kehilangan arah, dan tidak lagi mengenali siapa dirinya di hadapan Allah. Ini bukan hanya sekadar kelemahan pribadi, tetapi gejala umum dari kondisi spiritual yang serius: kegelapan identitas.

John Ortberg menyatakan:
“Kegelapan yang paling berbahaya bukanlah yang ada di sekeliling kita, melainkan yang ada di dalam — ketika kita lupa siapa kita di dalam Allah

Philip Yancey, Book of Disappointment with God menambahkan: 
“Terang Kristus tidak selalu mengusir kegelapan seketika, tetapi cukup untuk menunjukkan jalan. Iman adalah berjalan setapak demi setapak dalam terang itu.”

Pernyataan ini menegaskan bahwa krisis terdalam dalam kehidupan rohani bukan sekadar tentang kejatuhan moral, tetapi tentang kehilangan jati diri sebagai anak Allah. Inilah konteks nyata mengapa kita perlu kembali kepada pernyataan Yesus dalam Yohanes 8:12 — bahwa Dia adalah terang dunia.

5 Bentuk Utama Keterputusan Identitas Rohani

Setelah memahami latar belakang krisis rohani yang sering tersembunyi, kita akan menyelami lebih dalam lima bentuk utama keterputusan yang muncul dalam kehidupan banyak orang percaya. Setiap bentuk adalah ekspresi dari hati yang telah lama hidup dalam "skotia" (kegelapan) — bukan karena terang itu tidak ada, tetapi karena mata rohani sudah kehilangan sensitivitas.

Spiritual Identity Crisis

Ini adalah kondisi ketika seseorang tidak tahu siapa dirinya di hadapan Allah. Ia kehilangan pemahaman akan jati dirinya sebagai ciptaan Allah yang dikasihi dan ditebus. Akibatnya, ia mencari validasi dari dunia — melalui status, kesuksesan, atau pengakuan — bukan dari Kristus.

Banyak orang percaya berjuang bukan karena tidak tahu teologi, tetapi tidak mengalami identitas itu sebagai realita batin. Rasa "tidak layak" menjadi batu sandungan utama.

Survei Barna Group (2021): 42% dari Gen Z Kristen merasa tidak yakin apakah mereka benar-benar dikasihi Tuhan atau hanya bagian dari sistem agama.

Neil T. AndersonVictory Over the Darkness menjelaskan 
“Orang Kristen bisa hidup dalam kekalahan karena tidak tahu siapa dirinya dalam Kristus.”

Galatia 3:6, 26 (TB)  Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.
Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus. 

Spiritual Disconnection

Meski secara lahiriah hadir dalam ibadah atau pelayanan, tetapi hatinya jauh dari Tuhan. Ia tidak lagi mengalami persekutuan pribadi dengan Allah. Doa terasa hampa, dan Firman menjadi beban, bukan sukacita.

Banyak yang menjalani iman dengan jarak emosional dan spiritual dari Allah. Kehidupan yang tidak ditopang oleh relasi personal menyebabkan kelelahan iman dan pelayanan yang kering.

Pew Research (2022): 54% orang Kristen Amerika mengaku rutin berdoa, tetapi hanya 29% merasa “Allah benar-benar hadir secara pribadi dalam doa mereka.”

Henri NouwenLife of the Beloved
“Begitu kita lupa bahwa kita dikasihi Allah, kita tersesat dalam identitas palsu dan kehilangan arah.”

Yakobus 4:8 (TB)  Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!

Spiritual Emptiness

Kekosongan rohani adalah hasil dari upaya manusia mencari pemenuhan di luar Kristus. Ada rasa lapar dan haus batin yang tidak kunjung dipuaskan meski semua pencapaian duniawi telah diraih.

Banyak orang Kristen menggantikan hadirat dengan kegiatan. Kekosongan rohani muncul saat seseorang kehilangan sumber pribadi: Kristus sebagai terang hidup.

Barna Research (2020): 60% pemimpin pelayanan mengaku merasakan kekosongan batin meski aktif dalam pelayanan, dan menyebutnya “burnout spiritual.”

Blaise Pascal menjelaskan :
“Dalam hati manusia ada kehampaan berbentuk Allah, yang hanya dapat dipenuhi oleh Allah sendiri.”

Kisah Para Rasul 17:28 (TB)  Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga. 

False Identity Syndrome

Ini adalah bentuk kehidupan rohani yang dibangun di atas topeng — tampak saleh, aktif, namun bukan sebagai diri sejati yang telah ditebus. Ia hidup untuk menyenangkan manusia, bukan menyenangkan Allah.

Banyak yang mengenakan “topeng rohani” karena takut tertolak. Padahal terang Yesus tidak hanya menyinari dosa, tapi juga mengangkat martabat yang runtuh.

Lifeway Research (2022): 67% orang Kristen muda merasa mereka harus “berpura-pura” lebih baik secara rohani saat berada di gereja agar tidak dihakimi.

Tim Keller menegaskan: 
“Identitas Kristen adalah satu-satunya identitas yang tidak dibentuk oleh usaha, tapi diterima sebagai kasih karunia.”

Kolose 3:3 (TB)  Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. 

Lost Sense of Belonging

Ini adalah perasaan terasing dalam tubuh Kristus. Ia merasa tidak layak, tidak cukup penting, dan tidak dilihat. Padahal Kristus telah memberi tempat istimewa bagi setiap anggota tubuh-Nya.

Trauma masa lalu, penolakan, atau kegagalan membuat banyak orang merasa hanya “numpang” dalam kasih Allah. Terang Yesus mengundang kita pulang, tanpa syarat.

Global Youth Faith Survey (2019): 58% anak muda Kristen merasa bahwa Tuhan lebih mencintai orang lain daripada dirinya.

Henri Nouwen mengatakan :
“Perjuangan terbesar bukan antara kebaikan dan kejahatan, tapi antara percaya bahwa kita dikasihi atau tidak.”

Efesus 2:19 (TB)  Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,

Kelima bentuk ini bukan teori semata, melainkan fakta yang ditemukan dalam banyak pelayanan pastoral dan konseling Kristen saat ini. 

Dalam studi pelayanan pemulihan jiwa yang dilakukan oleh Barna Group (2023), lebih dari 60% orang percaya menyatakan mengalami kebingungan identitas rohani selama dua tahun terakhir. Ini adalah krisis nyata.

Dan di sinilah Yohanes 8:12 menjadi titik terang.

PEMBAHASAN TEKS ASLI & PENGAJARAN TEOLOGIS

Yohanes 8:12 — “Yesus adalah Terang Dunia”

Yohanes 8:12 (TB)  Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."

Berikut teks asli dalam Yunani:

Ἐγώ εἰμι τὸ φῶς τοῦ κόσμου·
ὁ ἀκολουθῶν ἐμοὶ οὐ μὴ περιπατήσῃ ἐν τῇ σκοτίᾳ,
ἀλλ’ ἕξει τὸ φῶς τῆς ζωῆς.

Terjemahan literal:
“Akulah terang dari dunia; siapa yang mengikuti Aku, tidak akan berjalan dalam kegelapan, tetapi akan memiliki terang kehidupan.”

Kata-kata yang penting dan menjadi fokus kita:

ἐγώ εἰμι (egō eimi): “Akulah” — pernyataan identitas ilahi (paralel dengan “Aku adalah” di Perjanjian Lama, YHVH dalam Keluaran 3:14).

τὸ φῶς (to phōs): “Terang” — bukan sekadar cahaya visual, tetapi simbol kehadiran Allah, wahyu, dan kebenaran ilahi.

σκοτίᾳ (skotia): “Kegelapan” — menunjuk pada kebutaan rohani, dosa, kebingungan moral, keterputusan dari Allah.

ζωῆς (zōēs): “Hidup” — bukan sekadar hidup biologis (bios), tetapi hidup kekal dan sejati (zōē).

Beberapa hal yang dapat dipahami dan dimengerti pada konteks ayat utama kita menurut para sarjana: 

Leon Morris (New Testament Scholar, Reformed Evangelical)
“Pernyataan Yesus sebagai ‘terang dunia’ menunjuk pada peran-Nya sebagai pewahyu Allah dan penuntun satu-satunya kepada keselamatan. Tanpa Dia, dunia ada dalam gelap.”

Craig S. Keener (Pentecostal Theologian)
“Yesus berbicara di latar belakang perayaan Pondok Daun, di mana lampu-lampu besar dinyalakan di bait Allah untuk mengenang tiang api di padang gurun. Dengan mengatakan 'Akulah terang dunia', Yesus menyatakan diri-Nya sebagai hadirat Allah yang memimpin umat-Nya.”

William Barclay (Liberal Scholar)
“Terang berarti pemahaman, arah, dan keselamatan. Di luar Yesus, manusia tersesat seperti dalam kegelapan malam tanpa arah.”

John Calvin (Reformator)
“Kristus adalah terang karena di dalam-Nya terdapat pengenalan yang benar akan Allah, yang tanpanya seluruh dunia berada dalam kebodohan dan maut.”

Makna Kontekstual (Yohanes 7–8)

Pernyataan ini disampaikan di Bait Allah saat Hari Raya Pondok Daun (Feast of Tabernacles), ketika pelita besar dinyalakan di pelataran wanita sebagai simbol Allah yang memimpin Israel dengan tiang api.

Ini adalah salah satu dari tiga perayaan besar Yahudi, dan pada malam-malam tertentu, halaman Bait Allah dipenuhi pelita besar yang dinyalakan, yang disebut sebagai “Menorah Bait Suci” (Sukkah 5:2, Mishnah).

Pelita-pelita itu menyala dengan terang hingga seluruh Yerusalem bersinar di malam hari, melambangkan pilar api yang menuntun Israel keluar dari Mesir (Keluaran 13:21–22).

Deklarasi ini sangat berani dan radikal, karena Yesus mengidentikkan diri-Nya dengan hadirat Allah sendiri.

τὸ φῶς (phōs): “Terang” — simbol pewahyuan, penuntun, dan hadirat Allah

σκοτίᾳ (skotia): “Kegelapan” — menunjuk pada kebingungan rohani, ketidaktahuan, dan dosa

Dan seperti terang yang menerangi kegelapan malam dalam pesta Sukkot, Yesus Kristus adalah terang sejati yang menuntun kita keluar dari krisis menuju kepenuhan hidup.

Yohanes 8:12 bukan sekadar pernyataan teologis, melainkan undangan pribadi dari Kristus: “Ikutilah Aku dan engkau akan hidup dalam terang.” Hanya ketika kita mengikuti Dia, kita disembuhkan dari buta rohani, dipulihkan dari identitas yang rusak, dan dipenuhi dengan hidup yang sejati.

Mazmur 36:10 (TB) Sebab pada-Mu ada sumber hayat, di dalam terang-Mu kami melihat terang. 

Efesus 5:8 (TB) Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,

Terang itu tidak hanya menuntun, tapi mengubah kita dari dalam.

Yesus menyatakan bahwa Dialah terang sejati, bukan hanya lambang, dan yang memberi terang hidup, bukan sekadar ritual.

Kontras antara terang dan gelap dalam Injil Yohanes selalu berarti antara:
Hidup ↔ Maut
Iman ↔ Penolakan
Terang Kristus ↔ Dosa dan dunia

Craig Keener (The IVP Bible Background Commentary) mencatat:
“Yesus menyatakan diri sebagai terang dunia justru ketika para imam merayakan terang simbolik. Dia mengklaim bahwa Dialah tiang api itu — terang sejati yang menuntun umat Allah.” 

Yesus sebagai terang dunia (Yoh. 8:12) datang untuk:
✅ Menyatakan kembali identitas sejati
✅ Memulihkan relasi rohani
✅ Mengisi kekosongan batin
✅ Membebaskan dari identitas palsu
✅ Meneguhkan bahwa kita milik Bapa

Efesus 5:8 (TB)  Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,

Pertanyaan Renungan 

1. Dari lima bentuk keterputusan, mana yang paling menggambarkan kondisi jiwaku saat ini?

2. Apakah aku sungguh hidup dalam terang Kristus atau masih menyimpan area-area kegelapan?

3. Apa satu langkah praktis yang akan aku ambil minggu ini untuk berjalan lebih dekat dalam terang-Nya?

Sumber Referensi:
  • Alkitab Terjemahan Baru (TB) — Lembaga Alkitab Indonesia.
  • Greek New Testament (Nestle-Aland 28th Edition.
  • Interlinear Greek-English New Testament – Jay P. Green Sr.
  • Leon Morris, The Gospel According to John (NICNT)
  • Craig S. Keener, The IVP Bible Background Commentary: New Testament
  • William Barclay, The Daily Study Bible – Gospel of John
  • John Calvin, Calvin’s Commentaries on the Gospel of John.
  • Matthew Henry Commentary on the Whole Bible
  • Philip Yancey, Disappointment with God
  • John Ortberg, Soul Keeping: Caring for the Most Important Part of You
  • Dallas Willard, The Divine Conspiracy
  • Henri Nouwen, The Return of the Prodigal Son
  • Timothy Keller, The Prodigal God
  • 1Mishnah, Tractate Sukkah 5:2
  • The Mishnah: Translated by Herbert Danby
  • The Jewish Study Bible – Jewish Publication Society
  • Alfred Edersheim, The Life and Times of Jesus the Messiah (khususnya bagian “Feast of Tabernacles”)
  • Barclay’s Guide to the Jewish Festival.
  • Barna Group Report (2023) – “The State of Discipleship and Spiritual Formation”
  • Pew Research Center, “Religious Landscape Study” (terkait identitas rohani dan spiritual disconnection)
  • Gallup Poll on American Spiritual, Well-being (terkait spiritual burnout & disconnection.
  • Blue Letter Bible (https://www.blueletterbible.org/) alat studi Alkitab interlinear
  • Bible Hub Interlinear (https://biblehub.com/interlinear/john/8-12.htm)
  • StepBible.org – Greek tools and lexical data
  • GotQuestions.org – Penjelasan topikal Kristen populer.
Soli Deo Gloria — Segala Kemuliaan hanya bagi Allah.

***Silahkan sahabat Kristus CMNC dapat men-sharingkan link renungan ini sekiranya dapat membangun iman gereja Tuhan lainnya, sebab semua hal ini hanya bagi kemuliaan Kristus saja. God bless you



Komentar