27 Mei 2025 | BELAJAR DARI PEREMPUAN YANG KEDAPATAN BERZINAH | Series: Menghidupi Kuasa Kebangkitan-Nya | Pengajaran Saat Teduh Pribadi
YESUS TIDAK MENGABAIKAN DOSA... NAMUN MEMBERI KESEMPATAN UNTUK BERTOBAT DAN PERUBAHAN HIDUP!
Jawabnya: ”Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: ”Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” -Yohanes 8:11
Shalom, saudara-saudari yang terkasih CMNC's, Penulis berdoa Tuhan memberikan Roh Hikmat dan Pewahyuan sehingga sahabat Kristus diberikan pengertian dan pengetahuan yang benar tentang pengenalan akan Allah yang benar, dan mengalami kasih Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus, didalam Yesus Kristus. Hari ini bukalah hati dan pikiran gereja Tuhan untuk belajar tentang:
Kisah perempuan kedapatan berzinah dan diperhadapkan kepada Yesus Kristus (Yohanes 8:1-11).
Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah '- Yohanes 8:2-3
1. Reaksi Ahli-Ahli Taurat dan Orang-Orang Farisi.
Yohanes 8:4 (TB) lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
Mereka membawa perempuan itu kepada Yesus dengan niat menjebak
Mereka menggunakan hukum Taurat sebagai alat untuk menjebak Yesus. Mereka tampak tegas, mengedepankan aturan dan tradisi tanpa melihat belas kasihan. Mereka adalah penghakim yang cepat, tapi hatinya keras.
Mereka ingin melihat bagaimana Yesus akan bereaksi terhadap situasi yang rumit dan kontroversial ini.
Secara khusus, mereka berharap Yesus akan mengambil posisi yang sulit:
- Jika Yesus berkata, “Jangan lempari,” mereka bisa menuduh-Nya melanggar hukum Musa.
- Jika Yesus berkata, “Lempari dia,” mereka bisa menuduh-Nya melanggar hukum Romawi (karena saat itu, bangsa Yahudi tidak boleh menjalankan hukuman mati sendiri).
Ini adalah manipulasi hukum untuk mencelakakan Yesus. Betapa licik dan jahatnya hati mereka. Pantaslah mereka disebut sebagai anak-anak Iblis sebab Iblislah bapa mereka, sekalipun mereka menganggap diri mereka lebih dekat dengan Kitab Suci, mulut mereka ada TUHAN, tapi hatinya jauh dari kebenaran Kitab Suci dan TUHAN itu sendiri.
C.S. Lewis
"Of all bad men religious bad men are the worst."
(Dari semua orang jahat, orang jahat yang religius adalah yang terburuk.)
Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi tidak benar-benar mencari keadilan. Mereka menjadikan perempuan ini sebagai alat untuk menjebak Yesus. Ini adalah bentuk kemunafikan rohani—menggunakan hukum Tuhan untuk kepentingan pribadi.
2. Reaksi Yesus Kristus
Yesus pagi-pagi benar sedang mengajar di Bait Allah, melakukan sesuatu yang baik dan benar dihadapan Allah, namun yang menarik adalah ada rencana jahat "alat jebakan" yang disiapkan oleh ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi bagi Yesus. Mengapa penulis sebutkan demikian? Mari mundur sejenak membahas latar belakang kejadian ini:
Pernahkah gereja Tuhan perhatikan, mengapa yang disebutkan adalah perempuan saja? Dimanakah laki-laki yang berzinah dengan perempuan tersebut?
Ada beberapa kemungkinan yang dapat disimpulkan:
- Laki-laki tersebut kabur, seandainya kabur seharusnya dikejar dan ditangkap kemudian baru diperhadapkan kepada Yesus untuk diadili menurut hukum yang ada
- Mungkin juga laki-laki tersebut memiliki posisi tertinggi, maka dilindungi dan para ahli taurat dan oang-orang Farisi tidak berani menyentuhnya karena laki-laki tersebut dilindungi oleh hukum atau mereka dapat dibeli dengan uang.
- Ada sikap "misogini" artinya kebencian, penghinaan, atau prasangka terhadap perempuan. Perempuan dianggap lebih rendah kedudukannya dari laki-laki secara moral, intelektual, dan spiritual. Perempuan hanya sebagai alat seks, pelayan atau simbol kehormatan pria. Hal ini akan mengabaikan suara, hak atau penderitaan perempuan.
Tidak banyak informasi yang dapat digali antara identitas laki-laki ataupun perempuan yang kedapatan berzinah tersebut. Alkitab mencatat bahwa segala tindakan tersebut hanya bertujuan untuk mencari-cari kesalahan terhadap Yesus, dengan kata lain "perangkap" untuk menjatuhkan Yesus di depan orang banyak, apalagi Yesus sedang mengajar di Bait Allah.
Perhatikan apa yang dikutip dari hukum Musa:
- Mereka menyebut hukum Musa (Imamat 20:10 dan Ulangan 22:22), tapi tidak membawa pria yang berzinah, padahal hukum itu berlaku untuk keduanya.
- Ini menunjukkan kemunafikan mereka. Mereka tidak bermaksud menegakkan keadilan, hanya ingin menggiring Yesus ke dalam dilema hukum dan publik.
Apakah Yesus masuk dalam jebakan?
Tentu saja tidak! Seperti ada tertulis: sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.-Yohanes 2:45.
Ada tertulis:
Aku, Tuhan , yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya.- Yeremia 17:10
Artinya Yesus adalah Allah itu sendiri, mereka berpikir dapat menjebak Yesus dengan tipuan kotor dan licik manusia. Itu tidak akan pernah terjadi, sebab Yesus sendiri mengetahui seperti apa di dalam hati manusia tersebut.
Dalam keheningan Yesus (menulis di tanah) sebagai tindakan lembut Yesus untuk menyampaikan kebenaran namun menusuk hati nurani mereka semua yang ada disana. Ketika Yesus berkata, “Siapa di antara kamu yang tidak berdosa, hendaklah melemparkan batu pertama,” itu menghancurkan topeng munafik mereka.
Yesus menunjukkan kepada mereka bahwa mereka sendiri adalah pelanggar hukum, sehingga mereka tidak layak menghakimi orang lain. Setelah mendengarkan hal ini satu demi satu mereka meninggalkan tempat itu dimulai dari yang tertua.
Ada tertulis
Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.-Yohanes 8:9
Reaksi para ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang awalnya ingin mencari kesalahan Yesus, namun malah merekalah yang terkena jebakan sendiri, Yesus telah menghancurkan topeng munafik mereka.
Perhatikan ini!
Kebenaran Kristus menelanjangi kemunafikan dan membangkitkan kesadaran akan dosa pribadi.
Sebelum kamu melempar batu, periksa dulu hatimu.
3. Reaksi Perempuan Yang Kedapatan Berzinah.
Ada tertulis:
Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: ”Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?-Yohanes 8:10.
Ia bangkit bukan untuk menghakimi, melainkan untuk menunjukkan bahwa hanya Dia yang berhak menghakimi—dan Ia memilih untuk mengampuni. Ketika semua orang meletakkan batu mereka dan pergi, tersisalah hanya dua pribadi: Sang Kudus dan si berdosa. Namun, yang terjadi bukan penghukuman, melainkan pemulihan.
Yesus berkata, “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi.” Kalimat ini bukan pelepasan tanpa syarat, tetapi undangan untuk hidup baru, bahkan ini bukti Yesus begitu sangat menghargai dan menghormati seorang perempuan memperlakukan selayaknya manusia bukan manusia yang lebih rendah dari laki-laki, sekalipun perempuan tersebut telah berbuat pelanggaran hukum.
Perhatikan hal ini!
Kamu bukan dosamu, bukan masa lalumu, bukan kegagalanmu. Kamu adalah siapa yang Tuhan katakan tentang dirimu.
Yesus mengampuni perempuan itu, namun tidak mengabaikan dosanya. Ia menunjukkan kasih tanpa kompromi terhadap kebenaran. Pengampunan diberikan, tetapi juga disertai panggilan untuk bertobat dan hidup baru.
Perhatikan hal ini!
Kasih karunia Yesus tidak membenarkan dosa, tetapi membebaskan dari kuasa dosa.
Inilah waktu bagi perempuan itu untuk memulai hidup baru. Di hadapan Yesus, tidak ada ruang untuk kemunafikan, tetapi selalu tersedia kasih yang memulihkan.
Seperti perempuan itu, gereja Tuhan semua berdiri dalam kebutuhan akan kasih karunia. Dan di dalam Kristus, kasih karunia itu nyata, penuh kuasa, dan mengubahkan hidup.
Perhatikan ini!
Rahmat Tuhan lebih besar dari kesalahan apa pun yang telah kamu buat.
Tuhan Yesus Kristus memberkati. Amin.
***Silahkan sahabat Kristus CMNC dapat men-sharingkan link renungan ini sekiranya dapat membangun iman gereja Tuhan lainnya, sebab semua hal ini hanya bagi kemuliaan Kristus saja. God bless you.
Komentar
Posting Komentar
FORM DOA