Siapakah Yesus?
Shalom, Puji nama Tuhan Yesus Kristus, bersyukur saudara-saudari yang terkasih CMNC's terus bertumbuh didalam pengenalan akan Allah yang benar melalui pengajaran dan kesaksian.
Penulis bersyukur karena kasih karunia Allah, kita ada sebagaimana kita ada sekarang, dan kasih karunia yang diberikannya kepada gerejaNya tidak sia-sia. Penulis berdoa: Biarlah bertambah-tambah iman dan kasih kepada Allah dan seorang akan yang lain, serta menguduskan pribadi gerejaNya seutuhnya sehingga roh, jiwa, tubuhnya terpelihara sempurna.
Tuhan melayakkan gerejaNya bagi panggilan Kristus dan dengan kekuatanNya menyempurnakan kehendak gerejaNya untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan iman. Supaya dalam nama Yesus, Tuhan kita dimuliakan didalam gerejaNya dan gerejaNya di dalam Kristus, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus.
Biarlah Tuhan memberikan Roh hikmat dan wahyu mengajarkan gerejaNya untuk mengenal Allah dengan benar. Hari ini bukalah hati dan pikiran gereja Tuhan untuk belajar tentang:
Hari ke-13 – Yesus Kristus: Raja di atas Segala Raja
Wahyu 19:16 (TB) Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: "Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."
Dunia yang Lelah Akan Kepemimpinan Manusia
Sejak zaman kuno hingga modern, manusia selalu mencari pemimpin yang kuat, bijak, dan adil. Namun sejarah terus membuktikan bahwa kerajaan dan kekuasaan dunia selalu berujung pada kejatuhan, karena dibangun di atas dasar kesombongan, kekerasan, ketidakadilan, dan penyembahan terhadap diri sendiri.
“Wahyu 11:18 (TB) dan semua bangsa telah marah, tetapi amarah-Mu telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan nama-Mu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi."
Contoh kerajaan dunia yang runtuh:
Berikut ini adalah catatan sejarah nyata:
Ciri: Kesombongan, pengagungan diri, penyembahan berhala
Runtuh: Ditaklukkan oleh Persia dalam satu malam. Pada tahun 539 SM, Raja Belshazzar menyelenggarakan pesta penuh kemabukan dan menghina Allah Israel dengan memakai perlengkapan bait Allah (Daniel 5). Tangan misterius menulis di dinding: “MenĂ©, menĂ©, tekel, ufarsin.”
Ciri: Penindasan terhadap umat Kristen, Kekejaman terhadap orang Kristen ex. Colosseum, Nero. dekadensi moral, perbudakan, mengklaim Caesar sebagai “Tuhan.”
Runtuh: Tahun 476 M, akibat krisis ekonomi, dekadensi spirit (kemerosotan moral), korupsi, moralitas yang rusak, dan kejatuhan ekonomi. Invasi suku-suku barbar seperti Vandals dan Visigoths. Tahun 476 M, Kaisar Romulus Augustulus dipaksa turun takhta.
Roma (Lukas 2:1, Wahyu 17:18) – Berkuasa atas dunia tetapi ditandai dalam nubuatan sebagai pelacur besar yang akan dihancurkan.
Pemimpin: Adolf Hitler
Ciri: Genosida, propaganda, kultus terhadap pemimpin.
Runtuh: 1945, dalam kehancuran total; Hitler bunuh diri
Ciri: Ateis, menindas gereja, menolak nilai moral
Runtuh: 1991, karena krisis internal dan kehampaan ideologis. Uni Soviet, negara superpower yang menolak keberadaan Allah dan menindas gereja, runtuh pada tahun 1991 karena kehampaan ideologi.
Dan kini, dunia modern dipimpin oleh kekuasaan uang, teknologi, media sosial, dan relativisme moral, yang terlihat kuat namun penuh keresahan dan kekosongan makna.
Segala kuasa dunia (Yesaya 40:23–24) – “Dia membuat para penguasa menjadi sia-sia dan para hakim dunia menjadi tidak berarti.”
Meski tampak kuat, ketidakstabilan, kekacauan, dan kehampaan spiritual semakin nyata.
Manusia merindukan pemimpin sejati — bukan sekadar penguasa, tapi raja yang adil, benar, dan penuh kasih.
“Masalah terbesar dunia saat ini bukan krisis ekonomi atau politik, tetapi krisis pemerintahan ilahi. Dunia haus akan Raja yang sejati — dan itu hanya ada dalam pribadi Yesus Kristus.”— Dr. Myles Munroe, Rediscovering the Kingdom.
Menurut penelitian Pew Research (2023), lebih dari 60% generasi muda global menyatakan kehilangan kepercayaan pada kepemimpinan politik dan lembaga keagamaan formal. Ini menunjukkan kerinduan terdalam umat manusia: pemimpin sejati yang memerintah dengan kasih, keadilan, dan kebenaran.
Dunia modern tidak lebih baik
- Banyak bangsa berpaling dari nilai kebenaran.
- Pemimpin jatuh dalam skandal, keserakahan, dan penyalahgunaan kekuasaan.
- Banyak orang berkata: “Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami!” (Lukas 19:14)
Namun di tengah krisis kepemimpinan ini, Firman menyatakan:
“Mazmur 9:8-9 (TB) Tetapi TUHAN bersemayam untuk selama-lamanya, takhta-Nya didirikan-Nya untuk menjalankan penghakiman.
Dialah yang menghakimi dunia dengan keadilan dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
Yesus Kristus: Raja yang Dijanjikan dan Dinubuatkan
- "Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda..." (Kejadian 49:10)
- "Sebab seorang Anak telah lahir... pemerintahannya akan disebut Penasihat Ajaib..." (Yesaya 9:5–6)
- "Kepada-Nya diberikan kuasa dan kemuliaan sebagai Raja..." (Daniel 7:14)
- Yesus sendiri menyatakan: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini." (Yohanes 18:36)
Apa sebenarnya makna dari Wahyu 19:16? Makna Wahyu 19:16: Nama di Jubah dan Paha, serta julukan sebagai Raja segala raja
"Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan."
1. Jubah-Nya (Yunani: himation)
- Melambangkan otoritas, kemuliaan, dan keagungan surgawi.
- Dalam Wahyu 19:13 (TB) Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: "Firman Allah." Jubah-Nya dicelup darah, menunjuk pada pengorbanan salib.
2. Paha-Nya (Yunani: meros)
- Simbol kekuatan, kehormatan, dan tempat penempatan pedang.
- Dalam budaya Ibrani dan Romawi, paha adalah tempat sumpah dan kekuatan (lih. Kejadian 24:2). Juga tempat senjata digantung — tanda kesiapan bertempur. Maka nama-Nya di paha menyimbolkan deklarasi publik tak terbantahkan.
- Penyataan publik dan jelas tentang otoritas Kristus, tampak oleh semua yang melihat-Nya saat Ia datang sebagai Penunggang Kuda Putih.
- Kemungkinan juga menunjuk pada standar atau lambang kerajaan yang dibawa-Nya — seperti lambang kekaisaran yang dibordir pada jubah/pakaian militer seorang jenderal Romawi.
3. Julukan "Raja segala raja dan Tuan segala tuan"
- Pernyataan supremasi Kristus atas segala struktur kekuasaan manusia dan dunia roh.
- Terkait erat dengan Wahyu 17:14 (TB) Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."
- dan 1 Timotius 6:15 (TB) yaitu saat yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan.
- Mazmur 24:8-10 (TB) "Siapakah itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam peperangan!" Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan! "Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!" Sela
- Ini bukan gelar pujian, tetapi deklarasi pemerintahan tertinggi. Tidak ada kekuatan di bumi maupun di langit yang bisa menyaingi-Nya.
Dunia Butuh Raja, Bukan Saja Seorang Penolong.
- Hanya 41% orang Kristen benar-benar mengakui Yesus sebagai Raja atas seluruh aspek hidup mereka.
- Sebagian besar hanya melihat Yesus sebagai Penolong pribadi, bukan Penguasa yang berhak memerintah hidup mereka sepenuhnya.
- 63% generasi muda Kristen (usia 18–29) di Amerika dan Asia tidak memiliki pemahaman teologis tentang konsep Kerajaan Allah.
- Mayoritas dari mereka mengasosiasikan “iman Kristen” hanya dengan pengalaman emosional, kasih, dan pertolongan pribadi, bukan otoritas dan ketaatan kepada Raja Ilahi.
- Di negara-negara yang penuh tekanan politik atau krisis moral, ajaran tentang Kristus sebagai Raja dan Kerajaan Allah menjadi fondasi yang menstabilkan iman para pengikut-Nya.
- Gereja-gereja yang mengajarkan Kerajaan Kristus secara tegas mengalami pertumbuhan disiplin rohani dan kesetiaan yang jauh lebih tinggi.
Mengapa orang percaya begitu mendambakan Raja segala raja adalah Yesus Kristus? Apa sebenarnya karakter Raja segala raja dalam Alkitab?
Apa yang bisa kita pelajari?
- Alkitab (LAI, 2002) – Sumber utama pengajaran dan ayat-ayat terkait tentang kerajaan Kristus.
- Beale, G.K. – The Book of Revelation→Tafsiran simbolisme Wahyu 19:16.
- Bevere, John – Honor’s Reward→Penekanan pada otoritas dan kehormatan terhadap Kristus sebagai Raja.
- Bill Johnson – When Heaven Invades Earth→ Konsep Yesus sebagai Raja yang membawa Kerajaan Allah ke bumi.
- Myles Munroe – Rediscovering the Kingdom→ Krisis kepemimpinan dunia dijawab oleh pemerintahan ilahi Kristus.
- Watchman Nee – The Normal Christian Life→ Penyerahan hidup total kepada Kristus sebagai Raja.
- Leonard Ravenhill – Why Revival Tarries→ Teguran bagi iman yang tidak tunduk pada pemerintahan Kristus.
- Tommy Tenney – The God Chasers→ Mengejar Tuhan bukan hanya sebagai Penolong, tapi sebagai Raja.
- T.D. Jakes – He’s Still the King→ Yesus membangun takhta di hati manusia, bukan menara duniawi.
- Edward Gibbon – The History of the Decline and Fall of the Roman Empire→ Referensi sejarah keruntuhan kekaisaran Romawi karena dekadensi moral.
- Herodotus & Cyrus Cylinder→Dokumentasi runtuhnya Kerajaan Babel oleh Persia (Daniel 5).
- Pew Research Center (2023)→Data generasi muda yang kehilangan kepercayaan terhadap kepemimpinan manusia.
- Barna Group (2023)→Survei mengenai persepsi umat Kristen terhadap Yesus sebagai Raja.
- World Evangelical Alliance (2021)→Laporan global tentang dampak ajaran Kristus sebagai Raja terhadap ketahanan gereja.
Komentar
Posting Komentar
FORM DOA