12 Juli 2025 | SIAPAKAH YESUS KRISTUS? | Series: Mengenal Yesus Kristus | Modul Pemuridan 365 hari

Siapakah Yesus?

Shalom, Puji nama Tuhan Yesus Kristus, bersyukur saudara-saudari yang terkasih CMNC's terus bertumbuh didalam pengenalan akan Allah yang benar melalui pengajaran dan kesaksian. 

Penulis bersyukur karena kasih karunia Allah, kita ada sebagaimana kita ada sekarang, dan kasih karunia yang diberikannya kepada gerejaNya tidak sia-sia. Penulis berdoa: Biarlah bertambah-tambah iman dan kasih kepada Allah dan seorang akan yang lain, serta menguduskan pribadi gerejaNya seutuhnya sehingga roh, jiwa, tubuhnya terpelihara sempurna.

Tuhan melayakkan gerejaNya bagi panggilan Kristus dan dengan kekuatanNya menyempurnakan kehendak gerejaNya untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan iman. Supaya dalam nama Yesus, Tuhan kita dimuliakan didalam gerejaNya dan gerejaNya di dalam Kristus, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus.

Biarlah Tuhan memberikan Roh hikmat dan wahyu mengajarkan gerejaNya untuk mengenal Allah dengan benar. Hari ini bukalah hati dan pikiran gereja Tuhan untuk belajar tentang:

Hari ke-12: Yesus Sang Penebus Dosa

1 Yohanes 2:2 (TB)
“Dan Ia adalah pendamaian bagi dosa-dosa kita, dan bukan bagi dosa kita saja, tetapi juga bagi dosa seluruh dunia.”

Yesus menjadi pendamaian bagi dosa kita—bukan hanya untuk kita pribadi, tetapi juga bagi dunia yang telah rusak oleh dosa.

LATAR BELAKANG KONTEKSTUAL: Ketika Dunia Memeluk Kegelapan

Di zaman modernisasi, di mana kompetisi, pencitraan, dan pencapaian pribadi menjadi tolok ukur kesuksesan, banyak orang mulai menyimpan karakter gelap demi eksistensi dan keuntungan. Dunia profesional, media sosial, bahkan pelayanan rohani pun tak lepas dari kontaminasi kepribadian destruktif yang dikenal dalam psikologi sebagai Dark Triad: Narsisisme, Machiavellianisme, dan Psikopati.

Mengapa ini berbahaya?

Dunia hari ini bukan sekadar mengalami krisis moral, tetapi krisis karakter. Nilai-nilai Kristus seperti kerendahan hati, integritas, dan kasih—digantikan oleh budaya “menang sendiri”, pencitraan semu, dan manipulasi.

Dark Triad dalam Dunia Nyata:

Di kantor: rekan kerja yang menginjak orang lain demi promosi.

Di media sosial: orang mengejar validasi demi citra palsu.

Dalam pelayanan: pemimpin yang lebih fokus pada pengaruh daripada melayani

Apa itu Dark Triad?

Dark Triad adalah istilah yang merangkum tiga tipe kepribadian berbahaya berikut:

1. Narsisisme

Karakter yang haus pujian, mencintai diri sendiri secara berlebihan, merasa dirinya lebih penting dari orang lain.

Ciri-ciri:

  • Mencari validasi terus-menerus
  • Mudah tersinggung jika dikritik
  • Merasa pantas diperlakukan istimewa

2. Machiavellianisme

Sifat manipulatif dan licik; mementingkan tujuan pribadi dengan segala cara.

Ciri-ciri:

  • Suka memanipulasi atau “main belakang”
  • Mengutamakan strategi demi kepentingan diri
  • Kurang tulus dalam relasi

3. Psikopati

Kurangnya empati dan penyesalan, serta seringkali tidak punya rasa bersalah.

Ciri-ciri:

  • Dingin, keras hati, tidak peduli perasaan orang lain
  • Sering menyakiti tanpa merasa bersalah
  • Suka mengambil risiko tanpa memikirkan akibatnya

Dark Triad mencerminkan manusia lama yang egois, tidak tulus, dan tak berbelas kasih—berkebalikan dengan karakter Kristus. Dan realita ini bukan sekadar fenomena psikologis, tetapi juga kenyataan rohani yang merusak kehidupan manusia.

John Stott menyatakan:
“Akar dari dosa adalah keakuan.”

Paulhus & Williams (2002): Individu dengan skor tinggi Dark Triad memiliki empati rendah dan cenderung sukses melalui manipulasi.

Furnham et al. (2013): Media sosial sering menjadi wadah narsisme digital, terutama bagi generasi muda yang bergantung pada validasi.

World Economic Forum (2022):
  • 46% Gen Z merasa lebih penting dari orang lain
  • 39% bersedia berbohong demi keuntungan pribadi
  • 28% tidak merasa bersalah memanipulasi situasi

Universitas Airlangga (2020):

  • 51,7% mahasiswa menunjukkan gejala narsisisme
  • 33,2% memiliki kecenderungan manipulatif
  • 14,8% menunjukkan tanda-tanda psikopatis ringan dalam relasi sosial

Apakah kata terang Firman Tuhan tentang Dark Triad ini? 

1. Narsisisme
“Manusia akan mencintai dirinya sendiri...” (2 Timotius 3:1–2)

Contoh di Alkitab: Raja Nebukadnezar dengan sombong mengagungkan dirinya dan mengklaim semua kemuliaan bagi dirinya. Tuhan kemudian merendahkannya secara drastis (menjadi seperti binatang selama 7 masa), agar ia mengenal bahwa hanya Tuhan yang patut dipuji. 

2. Machiavellianisme
“Bibir dusta adalah kekejian bagi TUHAN.” (Amsal 12:22)

“Orang yang melakukan tipu daya tidak akan diam di dalam rumah-Ku.” (Mazmur. 101:7)

Contoh di Alkitab: Yudas Iskariot berpura-pura menjadi murid Yesus, tetapi diam-diam menyusun strategi licik untuk menjual-Nya demi uang (30 keping perak). Ia memanipulasi kepercayaan untuk kepentingan sendiri.

3. Psikopati
 “Jikalau seorang berkata: ‘Aku mengasihi Allah,’ dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta.” (1 Yohanes 4:20).

contoh di Alkitab: Herodes sangat kejam dan paranoid terhadap ancaman atas kekuasaannya. Ia memerintahkan pembunuhan massal bayi dan anak-anak kecil tanpa rasa bersalah—karakteristik klasik dari psikopati.

Dark Triad bukan hanya konsep psikologi modern—karakter-karakter gelap ini sudah muncul sejak zaman Alkitab.

YESUS KRISTUS: SOLUSI ILAHI DI TENGAH KEGELAPAN

Di tengah dunia yang merayakan keegoisan dan tipu daya, Tuhan tidak tinggal diam. Ia mengutus Yesus Kristus sebagai pendamaian (hilasmos) atas dosa, bahkan bagi yang terdalam dan tergelap dalam hati manusia. 

Yesus tidak hanya untuk menebus, bahkan mengubahkan, dan memerdekakan kita dari belenggu karakter lama yang merusak.

Yesus tidak hanya menegur dosa, tetapi memikulnya.

Ia turun, menyentuh mereka yang paling hancur dan paling keras hati.

"2 Korintus 5:21 (TB)  Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.

Ketika Terang Allah menyinari hati orang percaya, maka kegelapan hati tidak ada didalamnya.

Titus 3:5 (TB)  pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,

Kitab Titus menjelaskan beberapa point bahwa:

1. Manusia tidak dapat memperbaiki dirinya sendiri, tetapi hanya karena rahmat-Nya.

"κατὰ τὸ αὐτοῦ ἔλεος" (kata to autou eleos)
Secara harfiah berarti:
"Menurut belas kasihan-Nya sendiri" atau "Berdasarkan rahmat-Nya sendiri".

Hati manusia yang rusak hanya dapat diselamatkan oleh kasih Allah yang tidak bersyarat. Keselamatan adalah anugerah, bukan hasil usaha manusia. 

2. Hari yang rusak tidak bisa memperbaiki dirinya, perlunya permandian kelahiran kembali (kelahiran baru). 

3. Hati yang rusak dibutuhkan pembaharuan total (diberikan hati yang baru) oleh Roh Kudus. 

Yehezkiel 36:26 (TB)  Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. 

Ilustrasi : 
Sama seperti transplantasi jantung. Ketika jantung lama yang rusak dilepaskan atau diganti seluruhnya, maka jantung donor yang baru menggantikannya. 

Demikian juga secara rohani, Roh Kudus berkarya untuk melucuti manusia lama kita, dan diganti menjadi manusia baru dalam Kristus. Tanpa pergantian hati yang baru, tidak ada kehidupan rohani yang sejati.

Yesus, Sang Penebus Dosa, memberikan sebuah jaminan kepastian untuk menghancurkan ikatan manusia lama dan melahirkan manusia baru dengan karakter ilahi. Ia memikul bukan hanya pelanggaran kita, tetapi juga kerusakan karakter yang dibentuk oleh dunia yang jatuh dalam dosa.

Yesaya 1:18 (TB)  Marilah, baiklah kita beperkara! — firman TUHAN — Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.

TRANSFORMASI MELALUI KRISTUS:

Narsisisme → Obsesi terhadap diri. Ditebus dan diubahkan menjadi: Kerendahan hati & identitas dalam Kristus. 

Yohanes 3:30 (TB) Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. 

Machiavellianisme → Manipulasi demi keuntungan. Ditebus dan diubahkan menjadi: Integritas & kesetiaan seperti Daniel.

Daniel 6:5 (TB)  Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apa pun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya. 

Psikopati → Dingin & tidak empatik. Ditebus dan diubahkan menjadi: Belas kasihan seperti orang Samaria.

Lukas 10:33 (TB)  Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.

Richard Sibbes mengatakan:
Ada lebih banyak belas kasih di dalam Kristus daripada dosa di dalam kita.”

HIDUP BARU: Menjadi Terang di Tengah Dunia Gelap

Efesus 2:10 (TB)  Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Percaya kepada Yesus bukan hanya menerima keselamatan, tapi juga: 

✅ Menerima identitas baru sebagai anak Allah

Menghidupi karakter Kristus dalam dunia kerja, sosial, & pelayanan

Menjadi saksi hidup bagi mereka yang masih terikat oleh manusia lama

Hidup Kristen bukan soal mengubah perilaku, tetapi soal pembaruan hati.” — Paul David Tripp.

Penebusan di dalam Kristus bukan akhir dari cerita kita yang lama—melainkan awal dari perjalanan baru sebagai ciptaan yang hidup dalam terang.

Lahir baru adalah momen satu kali. Namun, hidup dalam kekudusan adalah proses seumur hidup. 

Karakter yang dulu hancur dipulihkan, luka yang dulu dalam disembuhkan, dan hati yang dulu dikuasai dosa kini dipenuhi kasih dan kebenaran.

Mari tinggalkan manusia lama, dan kenakan manusia baru—yang diciptakan menurut gambar Allah dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

Kolose 1:27 (TB)  Kepada mereka Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan akan kemuliaan!

Sebab hanya di dalam Kristus, hidup kita menemukan makna sejati, tujuan kekal, dan kekuatan untuk menjadi terang bagi dunia.

Hiduplah sebagai orang yang telah ditebus—dengan kasih yang nyata, integritas yang utuh, dan keyakinan yang lahir dari identitas sebagai anak-anak Allah.

Pertanyaan Reflektif:

1. Adakah tanda-tanda Dark Triad yang masih aktif dalam diriku?

2. Apakah aku menunjukkan percaya diri yang sehat atau justru topeng narsisme?

3. Bagaimana kasih penebusan Kristus mengubahkan cara aku berelasi dengan orang lain?

4. Di mana aku bisa menjadi terang bagi mereka yang masih terikat dalam manusia lama?

Sumber-sumber Referensi:

  • Paulhus & Williams (2002). The Dark Triad of personality
  • Furnham et al. (2013). Social Media Use and Narcissism
  • World Economic Forum (2022). Youth Mental Health Report
  • Universitas Airlangga (2020). Studi Kepribadian Mahasiswa Indonesia
  • John Stott – The Cross of Christ
  • Timothy Keller – Counterfeit Gods
  • Thomas Watson – The Doctrine of Repentance
  • Paul David Tripp – Instruments in the Redeemer’s Hands
  • Jerry Bridges – The Discipline of Grace

Soli Deo Gloria — Segala Kemuliaan hanya bagi Allah.

***Silahkan sahabat Kristus CMNC dapat men-sharingkan link renungan ini sekiranya dapat membangun iman gereja Tuhan lainnya, sebab semua hal ini hanya bagi kemuliaan Kristus saja. God bless you






Komentar