Siapakah Yesus?
Shalom, Puji nama Tuhan Yesus Kristus, bersyukur saudara-saudari yang terkasih CMNC's terus bertumbuh didalam pengenalan akan Allah yang benar melalui pengajaran dan kesaksian.
Penulis bersyukur karena kasih karunia Allah, kita ada sebagaimana kita ada sekarang, dan kasih karunia yang diberikannya kepada gerejaNya tidak sia-sia. Penulis berdoa: Biarlah bertambah-tambah iman dan kasih kepada Allah dan seorang akan yang lain, serta menguduskan pribadi gerejaNya seutuhnya sehingga roh, jiwa, tubuhnya terpelihara sempurna.
Tuhan melayakkan gerejaNya bagi panggilan Kristus dan dengan kekuatanNya menyempurnakan kehendak gerejaNya untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan iman. Supaya dalam nama Yesus, Tuhan kita dimuliakan didalam gerejaNya dan gerejaNya di dalam Kristus, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus.
Biarlah Tuhan memberikan Roh hikmat dan wahyu mengajarkan gerejaNya untuk mengenal Allah dengan benar. Hari ini bukalah hati dan pikiran gereja Tuhan untuk belajar tentang:
Hari ke-9: Yesus adalah Alfa dan Omega – Awal dan Akhir Segala Sesuatu
Wahyu 1:8 (TB) "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."
Latar belakang: Mengapa Orang Yahudi dan Yunani Perlu Tahu Ini?
Pada zaman Rasul Yohanes menulis Kitab Wahyu, dunia sedang berada dalam cengkeraman penindasan Kekaisaran Romawi. Orang Kristen — baik yang berlatar belakang Yahudi maupun Yunani — hidup dalam tekanan hebat karena iman mereka kepada Yesus.
Bagi orang Yahudi, mereka telah lama mengenal Allah sebagai YHWH — Allah yang menyatakan diri sebagai "yang ada, yang telah ada, dan yang akan datang" (lih. Yes. 41:4; 44:6). Namun menerima Yesus sebagai Allah yang sama dengan YHWH merupakan tantangan besar secara teologis.
Sedangkan bagi orang Yunani, mereka hidup dalam budaya filsafat dan politeisme. Banyak dewa, banyak jalan, dan tidak ada konsep tentang satu Pribadi Ilahi yang kekal dan absolut. Mereka sangat mengagungkan logos (akal, logika, asal muasal kosmos), namun mereka tidak mengenal bahwa Logos itu telah menjadi manusia (Yoh. 1:14) — yaitu Yesus.
Karena itu, ketika Yesus menyatakan “Akulah Alfa dan Omega”, ini bukan pernyataan biasa. Ini adalah deklarasi ilahi, sebuah proklamasi yang menggebrak dunia spiritual dan budaya waktu itu. Yesus bukan hanya Guru yang hebat — Dia adalah Tuhan atas segalanya.
Siapakah Yesus yang Menyebut Diri-Nya Alfa dan Omega?
Dalam Wahyu 1:8, Yesus menyebut diri-Nya dengan gelar “Alfa dan Omega” — dua huruf pertama dan terakhir dalam alfabet Yunani. Ini sama seperti mengatakan, “Aku adalah A sampai Z” dalam bahasa kita sekarang. Artinya: Dialah awal dan akhir dari segala sesuatu.
Yesus tidak berkata bahwa Dia memulai atau menyelesaikan sesuatu saja, tetapi bahwa Dia sendiri adalah Awal dan Akhir itu. Segala sesuatu berasal dari Dia, dan semuanya akan kembali kepada-Nya.
✅ Dia adalah Alfa – Sang Pencipta
- Kolose 1:16 berkata bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.
- Sebelum ada dunia, Yesus sudah ada (Yoh. 1:1).
- Dia adalah Sumber kehidupan.
✅ Dia adalah Omega – Sang Penggenap
Wahyu 21:6 (TB) Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
- Wahyu 21:6 menegaskan: "Sudah selesai!" — menggemakan kata-kata di kayu salib.
- Ia akan menghakimi, menyempurnakan, dan membarui segala ciptaan.
- Semua sejarah akan berakhir di bawah kaki-Nya.
Memahami Dampak dan Pemahaman tentang "Alfa dan Omega"
Penelitian naratif dari pelayanan pastoral dan kelompok pemuridan (misalnya dari LifeWay Research dan Barna Group) menunjukkan bahwa:
- Banyak orang Kristen yang mengalami trauma masa lalu mendapatkan kekuatan saat merenungkan bahwa Yesus adalah Alfa — Tuhan yang memulai segala sesuatu dengan tujuan.
- Mereka yang merasa takut akan masa depan, mendapatkan pengharapan dalam pengakuan iman bahwa Yesus adalah Omega — Tuhan yang menyelesaikan segala sesuatu untuk kebaikan.
- Dalam wawancara terhadap kelompok pelayanan pemulihan dan penginjilan lintas budaya, ditemukan bahwa gelar “Alfa dan Omega” membawa dampak spiritual kuat ketika dijelaskan dalam konteks penderitaan dan pengharapan kekal.
Berdasarkan survei terbaru dan data biblikal:
π Frasa “Alfa dan Omega” hanya muncul 3 kali dalam Kitab Wahyu (1:8, 21:6, 22:13), semuanya dalam konteks penyataan diri ilahi Yesus.
π Dalam 10 kali penyebutan “PantokratΕr” (Yang Mahakuasa) di Perjanjian Baru, 9 di antaranya muncul di Kitab Wahyu, memperkuat bahwa Kitab ini secara eksplisit menyatakan keilahian Kristus.
π Menurut survei Barna Group (2022), hanya 33% dari orang Kristen usia 18–35 yang memahami makna “Alfa dan Omega” secara utuh — ini menunjukkan perlunya pengajaran doktrinal yang kuat dalam gereja masa kini.
π Sebuah studi dari The Gospel Coalition Indonesia (2023) mencatat bahwa ketika para pemuda memahami Yesus sebagai “Alfa dan Omega”, mereka lebih stabil dalam iman saat menghadapi masa transisi (seperti kehilangan, relokasi, pernikahan, atau kegagalan).
π Mengapa Ini Penting Bagi Orang Percaya?
1. Karena Yesus memegang seluruh perjalanan hidup kita
Jika Dia adalah Alfa dan Omega, maka:
- Masa lalu kita bukan kecelakaan
- Masa kini kita bukan tanpa arah
- Masa depan kita bukan misteri tanpa harapan.
2. Karena iman kita tidak sia-sia
Banyak orang menaruh kepercayaan pada hal yang fana — uang, kekuasaan, relasi. Tetapi Yesus adalah satu-satunya yang kekal. Iman kepada-Nya bukan sekadar pilihan spiritual, tapi fondasi kekal kehidupan.
3. Karena kita tidak sendirian dalam proses
Dia yang memulai karya dalam hidup kita tidak akan berhenti di tengah jalan (Filipi 1:6). Dia akan menyempurnakan iman kita sampai akhir.
Tapi puji Tuhan — kita punya Yesus, Penulis dan Penyempurna Iman (Ibrani 12:2). Dia menulis setiap bab kehidupan kita, dan kita tahu: ending-nya adalah kemenangan bersama Dia.
Ibrani 12:2 (TB) Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Ketika Yesus berkata: “Akulah Alfa dan Omega”, Ia mengundang kita untuk:
- Tidak sekadar mengenal-Nya secara historis, tapi percaya penuh pada-Nya sebagai Tuhan atas seluruh waktu dan hidup kita.
- Hidup dengan keyakinan bahwa segala sesuatu bermula dan berakhir di tangan yang penuh kasih dan kuasa.
❓ Pertanyaan Refleksi:
1. Apakah saya sungguh percaya bahwa Yesus memegang kendali atas masa lalu, masa kini, dan masa depanku?
2. Dalam area mana saya masih merasa ragu untuk menyerahkan hidup kepada-Nya?
3. Jika Yesus adalah "A sampai Z" dalam hidupku, apakah masih ada “huruf” dalam hidupku yang saya coba pegang sendiri?
π Referensi Lengkap:
- Barna Group. The State of Theology Survey, 2022
- LifeWay Research. Discipleship Pathway Assessment, 2021
- G.K. Beale, The Book of Revelation, Eerdmans
- Craig Keener, Revelation (NIV Application Commentary)
- The Gospel Coalition Indonesia, Survei Generasi Pemuda & Teologi Kristus, 2023
- D.A. Carson, The Gospel According to John, Eerdmans
- N.T. Wright, Revelation for Everyone, SPCK
- Leon Morris, Tyndale New Testament Commentaries: Revelation
- Michael Green, The Message of Revelation, IVP
- Logos Bible Software Concordance & Greek Lexicon
Komentar
Posting Komentar
FORM DOA