10 Juni 2025 | TENTANG PELAYANAN | Series: Menghidupi Kuasa Kebangkitan-Nya | Pengajaran Saat Teduh

 

Kecakapan Tangan Disertai Pekerjaan Iman Akan Memuliakan Tuhan


Keluaran 31:1-6 (TB)  Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: 
"Lihat, telah Kutunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, 
dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan,
untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga; 
untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan.
Juga Aku telah menetapkan di sampingnya Aholiab bin Ahisamakh, dari suku Dan; dalam hati setiap orang ahli telah Kuberikan keahlian. Haruslah mereka membuat segala apa yang telah Kuperintahkan kepadamu:


Shalom, Puji nama Tuhan Yesus Kristus, bersyukur saudara-saudari yang terkasih CMNC's terus bertumbuh didalam pengenalan akan Allah yang benar melalui pengajaran dan kesaksian. 

Penulis bersyukur karena kasih karunia Allah, kita ada sebagaimana kita ada sekarang, dan kasih karunia yang diberikannya kepada gerejaNya tidak sia-sia. Penulis berdoa: Biarlah bertambah-tambah iman dan kasih kepada Allah dan seorang akan yang lain, serta menguduskan pribadi gerejaNya seutuhnya dan roh, jiwa, tubuhnya terpelihara sempurna.

Tuhan melayakkan gerejaNya bagi panggilan Kristus dan dengan kekuatanNya menyempurnakan kehendak gerejaNya untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan iman. Supaya dalam nama Yesus, Tuhan kita dimuliakan didalam gerejaNya dan gerejaNya di dalam Kristus, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus.

Biarlah Tuhan memberikan Roh hikmat dan wahyu mengajarkan gerejaNya untuk mengenal Allah dengan benar. Hari ini bukalah hati dan pikiran gereja Tuhan untuk belajar tentang:

Bagaimana Bezaleel dan Aholiab dipenuhi Roh Kudus dengan kecakapan Tangan dan pekerjaan iman bagi kemuliaan Allah?

Bayangkan sebuah bangsa yang baru saja keluar dari perbudakan. Mereka tidak memiliki gedung gereja, tidak punya tempat ibadah yang layak, apalagi instrumen atau ornamen yang indah. Tapi Allah berkata kepada Musa: "Buatkanlah bagi-Ku tempat kudus, supaya Aku diam di tengah-tengah mereka" (Kel. 25:8). Dalam perintah yang agung itu, Allah tidak hanya memanggil imam atau nabi. Ia memanggil pengrajin.

Inilah momen luar biasa: Tuhan memanggil Bezalel dan Aholiab, bukan untuk berkhotbah atau memimpin doa, tetapi untuk mengukir kayu, menempa emas, menjahit tirai, dan menciptakan ruang ibadah fisik yang mencerminkan keindahan surgawi.

Apa artinya ini bagi kita hari ini?

Bagi Anda yang bekerja sebagai arsitek, desainer, guru, tukang, manajer, chef, pelukis, IT developer, pengrajin lokal, atau bahkan sebagai ibu rumah tangga yang mengatur dapur dan mendidik anak: Tuhan pun ingin memakai karya Anda untuk menjadi tempat kediaman-Nya.

Kisah Bezalel dan Aholiab bukan sekadar kisah seni sakral. Ini adalah pernyataan teologis bahwa segala keterampilan, bila diserahkan kepada Tuhan, bisa menjadi ibadah. Dan bukan hanya Bezalel dan Aholiab yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Anda juga bisa. Bahkan hari ini.

✅ Poin 1 – Pengurapan Roh Kudus atas Bezaleel dan Aholiab

Mengapa Tuhan memilih Bezaleel dan Aholiab, bukan seorang imam atau nabi, untuk membangun Kemah Suci?

Pekerjaan tangan mereka bukan sekadar tugas teknis, tapi pekerjaan kudus. Allah mengurapi mereka secara khusus untuk tugas ini, menunjukkan bahwa Roh Kudus terlibat bahkan dalam pekerjaan aktifitas yang sifatnya "non-kerohanian" atau pekerjaan praktis dalam hal ini kecakapan tangan pengrajin.

📖 Keluaran 31:3 — “Telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian, pengertian, dan pengetahuan…”

John Piper menekankan:
“Allah tidak hanya memanggil pengkhotbah, tapi juga pemahat dan perancang. Roh Kudus bekerja di bengkel kerja seperti halnya di mimbar.”

Andrew Wommack menulis:
“Urapan Allah bukan hanya untuk pelayanan rohani, tapi juga untuk memampukan umat-Nya dalam keterampilan praktis.”

Memahami bahwa keterampilan dan talenta perlu dipenuhi oleh Roh Kudus untuk menjadi persembahan yang berkenan bagi Tuhan.

✅ Poin 2 – Keterampilan sebagai Perwujudan Iman

Bagaimana pekerjaan tangan bisa disebut sebagai tindakan iman?

Bezaleel dan Aholiab bekerja berdasarkan perintah Allah, bukan gagasan sendiri. Mereka mengerjakan setiap detail tabernakel dengan iman, percaya bahwa hasilnya akan memuliakan Tuhan meski mereka tidak melihat langsung kemuliaan itu.

📖 Yakobus 2:17 — “Iman tanpa perbuatan adalah mati.”

📖 Kolose 3:23 — “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”

Matthew Henry menjelaskan bahwa: pemilihan Bezaleel adalah contoh bahwa "Tuhan melengkapi orang-orang untuk pekerjaan-Nya, baik yang bersifat rohani maupun praktis. Roh Allah tidak hanya dicurahkan untuk bernubuat, tetapi juga untuk mengukir dan membangun."
(Matthew Henry Commentary on Exodus 31)

Rick Warren:
“Bekerja dengan tujuan rohani menjadikan pekerjaan biasa sebagai ibadah luar biasa.”

Dalam dunia modern yang cenderung memisahkan antara "yang rohani" dan "yang sekuler", kisah ini menegaskan bahwa Tuhan ingin menyatu di tengah pekerjaan kita. Apa pun profesimu — bila kamu membuka hatimu seperti Bezaleel dan Aholiab — Tuhan bisa mengurapi pekerjaanmu dengan Roh-Nya, menjadikannya sarana kemuliaan bagi-Nya.

Menegaskan bahwa iman yang sejati terwujud dalam pekerjaan tangan yang taat dan berkualitas tinggi.

Poin 3 – Nilai Kerendahan Hati dalam Pelayanan

Mengapa nama Aholiab jarang disebut, padahal ia juga dipilih Tuhan?

Kerendahan hati adalah bagian dari pekerjaan iman. Banyak aktor dibalik layar yang "tak bernama" di panggung besar, namun tanpa perannya yang sederhana, cerita panggung tidak akan lengkap. Aholiab bukan tokoh utama, tapi tanpa dia, proyek kudus tidak selesai. Tuhan melihat kesetiaan, bukan popularitas.

📖 Keluaran 31:6 — “Juga Aku, sesungguhnya Aku telah menetapkan Aholiab bin Ahisamakh...”

📖 Filipi 2:3 (TB) — dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

Oswald Chambers:
“Sering kali Allah menggunakan mereka yang tidak dikenal dunia tetapi dikenal oleh surga.”

Mereka tidak berkhotbah, tidak memimpin pasukan, tidak menjadi nabi. Tapi mereka menjadi pengrajin yang rendah hati — dan melalui tangan merekalah kemuliaan Tuhan dinyatakan. Ini adalah pelajaran kuat bahwa Tuhan memuliakan orang yang rendah hati dan setia dalam tugasnya, sekecil apapun tampaknya.

Matthew Henry menulis:
"Orang-orang seperti Bezalel dan Aholiab mengajarkan bahwa pekerjaan kasar sekalipun, jika dilakukan dengan Roh Tuhan dan dalam ketaatan, adalah ibadah."

Rick Warren dalam The Purpose Driven Life:
"Kesuksesan rohani bukan tentang popularitas, tapi tentang kesetiaan. Tuhan tidak memanggil kita untuk bersinar, tetapi untuk melayani dalam ketaatan, bahkan jika kita tidak pernah dikenal."

Ilustrasi:
Bayangkan seorang seniman ukir kayu yang bekerja di belakang layar membangun altar gereja. Ia tak pernah tampil di mimbar, tetapi karyanya menjadi tempat orang menyembah Tuhan. Ia tak dikenal banyak orang, tapi Tuhan mengenalnya, sebagaimana Ia mengenal Bezalel dan Aholiab.

Menghargai setiap peran dalam pelayanan, bahkan yang tidak kelihatan atau tidak mendapat sorotan.

Aplikasi yang dapat dikerjakan:
Bagi pelayan gereja: Jangan menunggu mikrofon untuk merasa berguna. Tuhan memakai mereka yang mau bekerja di balik layar.

Bagi profesional: Profesi Anda bisa menjadi tempat pelayanan—saat dikerjakan dengan rendah hati dan untuk Tuhan.

Bagi generasi muda: Di tengah budaya “cari pengakuan” di media sosial, Tuhan memanggil anak-anak-Nya untuk melayani diam-diam dan setia, karena kemuliaan Tuhanlah tujuan kita, bukan validasi manusia.

"Yang bekerja dalam kesunyian bersama Tuhan lebih berharga daripada yang bersuara lantang tanpa hadirat-Nya."

✅ Poin 4 – Kolaborasi dalam Roh yang Sama

Bagaimana kerja sama antara Bezalel dan Aholiab mencerminkan pentingnya kolaborasi dalam Roh, dan apa dampaknya bagi tubuh Kristus hari ini?
  
📖 Pengkhotbah 4:9 (TB)  Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. 
 
📖 1 Korintus 12:14-20 – “Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.”

Bezaleel tidak bekerja sendirian. Allah juga memanggil Aholiab untuk bekerja bersamanya. Kolaborasi mereka menunjukkan bahwa pekerjaan Tuhan bukan tugas individu, tetapi komunitas. Mereka tidak bersaing, tetapi melengkapi.

Tuhan mengurapi mereka berdua dengan Roh-Nya (Kel. 31:1–6), yang menandakan bahwa keberhasilan pelayanan bukan karena kehebatan pribadi, tapi karena keharmonisan dalam Roh. Ini menegaskan bahwa dalam pelayanan, sinergi lebih penting dari sekadar talenta individu.

Oswald Chambers menulis:
“Panggilan kita bukan untuk keunggulan pribadi, tetapi untuk kesatuan yang dipenuhi Roh Kudus.”

Charles Spurgeon berkata:
“Tangan-tangan yang berbeda bisa melakukan pekerjaan besar ketika hati mereka diarahkan ke satu tujuan: kemuliaan Tuhan.”

“Pekerjaan Tuhan tidak pernah ditentukan oleh satu tangan, tapi oleh banyak hati yang taat.”

Ilustrasi:
Seperti orkestra besar, di mana tiap alat musik memiliki perannya. Tak semua memainkan melodi utama, tetapi tanpa harmoni, tidak akan ada keindahan. Begitu pula Bezaleel dan Aholiab—kolaborasi mereka menciptakan ruang bagi hadirat Allah.

Aplikasi yang bisa dikerjakan!
Gereja lokal: Bangun pelayanan tim bukan superstar. Tuhan bekerja melalui harmoni.

Komunitas kerja: Kolaborasi lintas divisi yang didasari kesatuan visi akan lebih kuat.

Keluarga dan pernikahan: Panggilan Tuhan akan lebih nyata ketika suami-istri bekerja bersama dalam kasih dan hormat.

Poin 5 – Karya yang Kekal dalam Ketaatan

Mengapa ketaatan dalam menggunakan kecakapan tangan kita untuk Tuhan menghasilkan karya yang berdampak kekal, seperti pada Bezalel dan Aholiab?
 
📖 Mazmur 90:17 (FAYH)  Dan biarlah Tuhan, Allah kami, bermurah hati kepada kami dan mengaruniai kami keberhasilan.

Karya Bezaleel dan Aholiab bukan sekadar proyek konstruksi, melainkan tindakan profetik. Mereka membangun sesuatu yang menjadi pusat ibadah Israel selama berabad-abad. Mereka taat, tidak kreatif menurut selera mereka, tapi mengikuti petunjuk Tuhan secara rinci.

Ketaatan mereka melahirkan dampak kekal, sebab mereka membangun menurut pola surgawi (Kel. 25:9). Inilah karya iman yang tahan uji waktu.

Billy Graham pernah berkata:
“Hal kecil yang dikerjakan dalam ketaatan bisa berdampak besar dalam kekekalan.”

John Stott menyampaikan:
“Ketika ketaatan kita diiringi oleh iman, maka karya kita menjadi bagian dari cerita besar Allah.”

Watchman Nee menulis:
“Tuhan tidak membutuhkan karya besar manusia, tetapi ketaatan total. Dari ketaatan itu, hadirat-Nya hadir.”

Ilustrasi:
Seorang ibu rumah tangga yang setiap hari melayani keluarganya dengan kasih dan kesetiaan mungkin tampak biasa. Tapi, jika dilakukan dalam ketaatan kepada Tuhan, buahnya bisa kekal, mencetak generasi ilahi.

“Ketaatan adalah jalan menuju kemuliaan. Di sanalah tangan kita bersentuhan dengan kekekalan.”

Aplikasi yang bisa dikerjakan!
Profesional dan pengusaha: Bangun bisnis yang sesuai prinsip Tuhan. Nilainya bukan hanya untung, tapi kekal.

Pemuda dan pelajar: Taat dalam studi dan proyek kecil hari ini adalah fondasi panggilan Tuhan esok hari.

Pelayan gereja: Ketaatan lebih utama dari kreativitas yang liar. Bangun sesuai arahan Tuhan.

Andrew Wommack menulis:
“Tuhan tidak memanggil yang paling berbakat. Ia memanggil mereka yang bersedia dan taat. Ketaatan yang berasal dari hati lebih penting daripada kesempurnaan teknis.”

Walau hati tidak bisa dilihat oleh manusia, buah kehidupan, motivasi, dan respons terhadap tekanan adalah indikator nyata dari kondisi hati kita.

Maka pertanyaannya sekarang:
Apa yang keluar dari hidup kita—buah Roh atau ambisi pribadi?

Tuhan tidak menuntut kesempurnaan, tapi hati yang tulus dan terus diperbarui.
Mari biarkan karya tangan kita menjadi cermin dari hati yang dipenuhi kasih dan takut akan Tuhan.

Soli Deo Gloria — Segala Kemuliaan hanya bagi Allah.

***Silahkan sahabat Kristus CMNC dapat men-sharingkan link renungan ini sekiranya dapat membangun iman gereja Tuhan lainnya, sebab semua hal ini hanya bagi kemuliaan Kristus saja. God bless you.

Komentar