17 Juni 2025 | IDENTITAS ANAK ALLAH | Series: Menghidupi Kuasa Kebangkitan-Nya | Pengajaran Saat Teduh
ANTI-LABELING : JANGAN BIARKAN DUNIA MENENTUKAN SIAPA KAMU!
1 Samuel 16:7 (TB) Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
Shalom, saudara-saudari yang terkasih CMNC's, Penulis berdoa Tuhan memberikan Roh Hikmat dan Pewahyuan sehingga sahabat Kristus diberikan pengertian dan pengetahuan yang benar tentang pengenalan akan Allah yang benar, dan mengalami kasih Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus, didalam Yesus Kristus. Hari ini bukalah hati dan pikiran gereja Tuhan untuk belajar tentang:
Pandangan Kekristenan Terhadap Identitas Anak-Anak Allah: Belajar dari Daud.
1. Dunia Memandang Rendah, Tapi Tuhan Memandang Hati (1 Samuel 16:7)
Saudara terkasih dalam Kristus, berapa sering dunia memberi kita label? Gagal, bodoh, tidak cukup baik, mantan, bekas, orang berdosa, disepelekan atau diremehkan, dianggap tidak berguna…dan seterusnya.
Tapi tahukah Anda? Tuhan tidak memanggil Anda seperti dunia memanggil. Ia melihat Anda bukan berdasarkan masa lalu, tetapi berdasarkan tujuan-Nya!
Saat Nabi Samuel disuruh Tuhan mencari raja baru, semua kakak Daud dipanggil. Tapi Daud? Dia ditinggal menggembalakan domba.
Apa kata keluarganya:
- “Dia cuma anak bungsu.”
- “Nggak penting.”
- “Biasa-biasa aja.”
Tapi apa kata Tuhan:
- “Inilah orang yang berkenan di hati-Ku.”
- “Aku melihat hati yang taat.”
1 Samuel 16:7 (TB) Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya.
2. Label Orang Lain Tidak Menentukan Masa Depanmu. (1 Samuel 17:28–33)
Bayangin ini: kamu punya mimpi besar, kamu mau lakukan sesuatu buat Tuhan atau buat masa depanmu. Tapi tiba-tiba—orang lain bilang:
- “Kamu nggak cukup.”
- “Itu bukan level kamu.”
- “Ngapain sih mimpi setinggi itu?”
Itulah yang dialami Daud.
A. Diremehkan Kakaknya Sendiri (Ayat 28)
Eliab, kakaknya Daud, bilang:
“Untuk apa kamu datang ke sini? Aku tahu kesombonganmu!”
Eliab meremehkan Daud dengan menyebut tugasnya sebagai gembala hanya "dua tiga ekor" domba, meskipun Daud telah menunjukkan tanggung jawab dan ketaatan kepada ayahnya. Eliab juga menuduh Daud memiliki niat jahat, padahal Daud datang atas perintah ayahnya.
Kakaknya sendiri meremehkan Daud.
Bukan karena Daud salah, tapi karena Eliab tidak bisa melihat apa yang Tuhan taruh di dalam hati Daud.
Orang yang iri hati akan menyebut keberanian sebagai kesombongan dan iman sebagai kebodohan.
Kadang yang meremehkan kamu justru orang terdekat. Tapi kamu harus belajar: “Penolakan orang lain bukan penolakan dari Tuhan.”
Penilaian manusia seringkali didasarkan pada penampilan luar dan posisi sosial, sementara Allah melihat hati dan niat seseorang.
Kecemburuan dan rasa tidak aman dapat memicu penolakan dan tuduhan yang tidak berdasar, bahkan di antara anggota keluarga.
Menjaga fokus pada panggilan dan tujuan dari Tuhan membantu kita untuk tidak terpengaruh oleh kritik atau penolakan dari orang lain.
Sebelum kamu menghadapi raksasa di luar, kamu akan diuji oleh keraguan dari dalam—dari keluarga, teman, bahkan dirimu sendiri.
B. Ditolak oleh Raja (Ayat 33)
Waktu Daud bilang mau lawan Goliat, Saul—seorang raja—malah berkata:
“Kamu tidak sanggup menghadapi orang Filistin itu.”
Daud belum apa-apa, sudah diberi label: lemah, anak kecil, nggak berpengalaman.
Tapi lihat respons Daud: dia tidak mundur. Dia justru ingat bagaimana Tuhan sudah menyertai dia ketika melawan singa dan beruang.
Dunia bisa lihat masa lalumu, tapi Tuhan lihat panggilan dan prosesmu.
Kamu bukan cerita gagal—kamu adalah cerita yang sedang ditulis Tuhan!
Ada tertulis:
Mazmur 139:13-14 (TB) Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
Jika kamu menunggu pengakuan dari manusia sebelum melangkah, kamu akan kehilangan banyak momen ilahi. Tuhan tidak menunggu Saul menyetujui Daud.
“Iman tidak meminta izin—iman melangkah karena tahu siapa yang memanggil.”
Ada tertulis:
Galatia 1:10 (TB) Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.
C. Kunci Kemenangan Daud: Ia Tahu Siapa Dia di Hadapan Tuhan
“Aku datang dengan nama Tuhan semesta alam…” (1 Samuel 17:45)
Daud nggak pakai gelar, nggak pakai nama besar. Dia datang dengan keyakinan: “Tuhan besertaku.”
Bukan kata orang yang penting, tapi kata Tuhan.
Bukan label manusia, tapi janji-Nya.
Kalau Tuhan bilang “Aku menyertai engkau,” itu lebih dari cukup.
Kepercayaan diri yang sejati bukan berasal dari siapa kamu, tapi siapa Tuhan di dalam kamu.
Ada Tertulis:
Yesaya 41:10 (TB) janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
Orang yang mengenal Tuhan sebagai kekuatannya tidak pernah takut akan raksasa di hadapannya.
Ada Tertulis:
2 Timotius 1:7 (TB) Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Saudaraku, ingatlah selalu bahwa dunia mungkin menilai kita dari apa yang tampak—status, penampilan, kesalahan masa lalu, atau kata-kata orang lain. Namun Tuhan melihat jauh lebih dalam. Ia melihat hati yang penuh kerinduan, iman yang teguh, dan potensi yang belum tergali.
Jangan biarkan label-label dunia membatasi langkahmu. Karena kamu bukan cerita gagal, melainkan cerita indah yang sedang ditulis oleh tangan Tuhan. Percayalah, saat kamu berjalan bersama-Nya, tidak ada raksasa yang terlalu besar, dan tidak ada penolakan yang dapat menghalangi panggilanmu. Tetaplah teguh, karena kemenangan sejati berasal dari siapa yang menyertai kita—Bapa di sorga, didalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.
**Silahkan sahabat Kristus CMNC dapat men-sharingkan link renungan ini sekiranya dapat membangun iman gereja Tuhan lainnya, sebab semua hal ini hanya bagi kemuliaan Kristus saja. God bless you.
Komentar
Posting Komentar
FORM DOA