31 Mei 2025 | HAL-HAL YANG TERJADI SELAMA MASA KENAIKAN KRISTUS YESUS | Series: Menghidupi Kuasa Kebangkitan-Nya | Pengajaran Saat Teduh
PERCAKAPAN TERAKHIR: PRIORITASKAN MENJADI SAKSI KRISTUS
Kisah Para Rasul 1:6-9 (TB) Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?"
Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
Shalom, saudara-saudari yang terkasih CMNC's, Penulis berdoa Tuhan memberikan Roh Hikmat dan Pewahyuan sehingga sahabat Kristus diberikan pengertian dan pengetahuan yang benar tentang pengenalan akan Allah yang benar, dan mengalami kasih Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus, didalam Yesus Kristus. Hari ini bukalah hati dan pikiran gereja Tuhan untuk belajar tentang:
Bagaimana sejarah panjang penjajahan yang dialami bangsa Israel (Mesir, Babel, Romawi, dll) mempengaruhi cara mereka memahami janji pemulihan Allah? Apakah luka masa lalu membuat mereka sulit melihat pekerjaan Allah yang lebih besar?
Bayangkan suasananya: murid-murid Yesus yang baru saja menyaksikan kebangkitan-Nya kini berkumpul bersama-Nya untuk terakhir kali secara fisik. Mereka melihat harapan baru muncul. Kerajaan Israel, yang lama mereka impikan bebas dari penjajahan, mungkin akan segera dipulihkan.
Lalu mereka bertanya:
Kisah Para Rasul 1:6 (TB) Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?"
Tetapi Yesus tidak menjawab dengan janji politik atau strategi militer. Ia menjawab dengan perintah dan janji spiritual:
“Kamu akan menerima kuasa...” (ayat 8).
Di sinilah titik balik misi gereja dimulai.
I. LATAR BELAKANG SEJARAH & KULTURAL
Harapan Nasionalistik Murid-murid
Selama berabad-abad, bangsa Israel dijajah oleh bangsa asing:
- Mesir (sekitar 430 tahun)
- Asyur (722 SM) – menaklukkan Israel Utara
- Babel (586 SM) – menghancurkan bait Allah dan menawan Yudea
- Persia (539 SM) – memberi izin pulang, tapi tetap dalam pengawasan
- Yunani – di bawah Aleksander Agung dan dinasti Seleukus.
- Romawi – kekuasaan saat Yesus hidup (Lukas 2:1)
Tepat seperti yang tertulis:
Yesaya 26:13 (TB) Ya TUHAN, Allah kami, tuan-tuan lain pernah berkuasa atas kami, tetapi hanya nama-Mu saja kami masyhurkan.
Maka harapan mereka adalah kembalinya kejayaan zaman Daud & Salomo, seperti yang dinubuatkan dalam Yesaya 9:6; Yeremia 23:5.
Ada tertulis:
Yesaya 9:6 (TB) Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.
Tetapi Yesus membawa visi yang lebih besar daripada kerajaan Israel—yakni kerajaan Allah yang meluas ke seluruh dunia.
II JAWABAN YESUS: MENOLAK AGENDA PARA MURID.
Kisah Para Rasul 1:7 (TB) Jawab-Nya: "
Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.
Bahasa Yunani Asli
1. "Masa" = χρόνους (chronous)
Akar kata: chronos
Makna: Waktu secara kronologis, jangka panjang, rentang atau periode waktu (misalnya: abad, dekade, zaman)
Menekankan aspek panjang atau durasi waktu
2. "Waktu" = καιρούς (kairous)
Akar kata: kairos
Makna: Momen khusus yang ditentukan Allah, saat yang tepat, waktu ilahi yang penuh makna
Menekankan kesempatan atau momentum
John Stott – The Message of Acts:
Yesus tidak melarang harapan akan pemulihan Israel, tetapi Dia menolak spekulasi tentang waktunya. Tuhan ingin umat-Nya fokus pada panggilan mereka, bukan pada kalender surgawi.
Matthew Henry Commentary:
Ini adalah pelajaran bagi kita untuk tidak terlalu ingin tahu tentang rahasia waktu dan kesempatan yang Tuhan tetapkan. Tugas kita adalah menunggu dan bekerja, bukan menebak.
Ada tertulis
Ulangan 29:29 (TB) Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini."
Billy Graham menjelaskan:
Kita tidak perlu tahu semua rahasia Tuhan untuk menaati Dia. Apa yang Dia nyatakan dalam Firman-Nya cukup untuk kita hidup benar. Tanggung jawab kita bukan mencari tahu semua rahasia sorga, tapi melakukan kehendak-Nya hari ini.
Rick Warren berkata:
Tuhan tidak mewahyukan segala sesuatu kepada kita karena kita tidak perlu tahu semuanya. Yang penting, Dia sudah memberikan apa yang harus kita lakukan, dan itu tertulis dalam Firman-Nya.
Oswald Chambers menambahkan:
Tuhan tidak pernah menyuruh kita mengetahui masa depan, hanya untuk taat di saat ini.
Dalam hal ini, Yesus menolak memberikan "jadwal pemulihan" dan malah menekankan tugas yang harus segera dilakukan, ada yang lebih prioritas yaitu menjadi saksi Kristus.
Rick Warren menulis:
Tuhan lebih tertarik pada karakter kita daripada kenyamanan kita, dan lebih fokus pada misi-Nya daripada jadwal kita.
III. KUASA YANG DIJANJIKAN: UNTUK MENJADI SAKSI
Kisah Para Rasul 1:8 (TB) Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.
Bukan kuasa duniawi, tetapi kuasa ilahi—dunamis (Yunani): kekuatan aktif dan mengubahkan.
Billy Graham mengatakan:
Roh Kudus memberikan kuasa untuk melayani—bukan sekadar agar merasa nyaman, tetapi untuk mengubah hidup orang lain.”
Reinhard Bonnke menambahkan:
Roh Kudus tidak diberikan untuk hiburan rohani, tetapi untuk perlengkapan misi. Tanpa Roh Kudus, penginjilan hanyalah usaha manusia. Dengan-Nya, itu adalah misi ilahi.
Andrew Wommack memberikan petunjuk:
Baptisan Roh Kudus memberi akses kepada kuasa yang aktif — termasuk karunia roh, keberanian, dan hasil yang nyata. Jika kamu rindu mengalami kuasa Tuhan dalam hidupmu, Kisah 1:8 adalah janji yang bisa kamu pegang.”
Dengan kata lain: Yesus tidak menjanjikan keamanan atau kemapanan—Dia menjanjikan kuasa untuk menyaksikan Injil.
IV. MISI GLOBAL: DARI YERUSALEM SAMPAI KE UJUNG BUMI
“…dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah Para Rasul 1:8b)
Stanley M. Horton – “Acts: A Logion Commentary”
Yerusalem, Yudea, Samaria, dan ujung bumi menunjukkan progresi geografis dan etnis dari misi Injil. Ini bukan hanya peta perjalanan, tapi juga strategi rohani: mulai dari tempat terdekat (Yerusalem = rumahmu) lalu meluas ke bangsa-bangsa. Dan semua itu hanya mungkin terjadi melalui kuasa Roh Kudus.
Reinhard Bonnke – Evangelist Kharismatik, Christ for All Nations
Kita dipanggil untuk menghidupi Injil di mana pun kita berada. Yerusalem adalah lingkungan kita sendiri, Yudea adalah kota kita, Samaria adalah mereka yang berbeda dengan kita, dan ujung bumi adalah bangsa-bangsa. Tidak ada batasan bagi kuasa Injil ketika Roh Kudus memampukan kita.”
Tugas ini meliputi:
Yerusalem: tempat di mana mereka tinggal — keluarga, komunitas.
Yudea: lingkungan sekitar — budaya yang familiar.
Samaria: musuh lama — yang dibenci secara etnis dan religius.
Ujung bumi: semua bangsa — termasuk kita hari ini.
Henry Blackaby menulis:
Ketika Allah berbicara, Dia menunjukkan apa yang akan Dia lakukan. Itu adalah undangan untuk kita bergabung dalam misi-Nya.”
Andrew Wommack berkata:
Allah tidak memanggil yang sudah siap; Dia mempersiapkan yang dipanggil. Roh Kuduslah yang mempersiapkan kita.”
Yesus tidak berkata, ‘cobalah menjadi saksi.’ Dia berkata, ‘kamu akan menjadi saksi-Ku.’ Ini adalah hasil alami dari dipenuhi Roh Kudus. Bahkan orang biasa akan menjadi saksi luar biasa, karena Roh Kudus menyatakan Yesus lewat hidup mereka.
VI. KENAIKAN YESUS: PENEGUHAN MISI
Kisah Para Rasul 1:9 (TB) Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
Matthew Henry menjelaskan:
Kenaikan Kristus adalah pengangkatan-Nya dalam kemuliaan, bukan seperti nabi-nabi terdahulu yang diangkat sebagai hamba, tetapi Ia naik sebagai Raja. Awan yang menutup-Nya menunjukkan bahwa Ia telah masuk dalam hadirat Bapa.
Dalam banyak bagian Alkitab, awan mewakili kehadiran kemuliaan Allah:
Keluaran 40:34-35 – Kemuliaan TUHAN memenuhi Kemah Suci dalam bentuk awan.
Matius 17:5 – Dalam peristiwa transfigurasi, awan terang menaungi mereka dan suara Allah terdengar.
Maka dalam konteks Kisah 1:9, awan bukan sekadar cuaca, tapi simbol bahwa Yesus diangkat dalam kemuliaan surgawi.
Pelajaran apa tentang kenaikan Yesus?
1. Yesus naik sebagai Raja yang dimuliakan – menegaskan otoritas-Nya atas segala sesuatu (Filipi 2:9-11).
2. Yesus kini menjadi Pengantara – duduk di sebelah kanan Bapa, menjadi Imam Besar kita (Ibrani 4:14-16).
3. Kenaikan Kristus adalah pengharapan akan kedatangan-Nya kembali – yang dijanjikan dalam Kisah 1:11.
4. Tugas kita: menjadi saksi di dunia – sesuai perintah terakhir-Nya sebelum naik ke surga.
VII. APLIKASI: APA ARTINYA BAGI KITA?
1. Berhenti menuntut waktu Tuhan – mulai kerjakan misi Tuhan.
Fokus kita bukan pada “kapan” tapi pada “apa yang harus dilakukan sekarang.”
2. Terima kuasa Roh Kudus – jangan mengandalkan kekuatan sendiri.
Apakah kita masih melayani dengan akal dan tenaga manusia?
3. Jadilah saksi Kristus di mana pun kita ditempatkan.
Di rumah, sekolah, kantor, media sosial, komunitas dimana saja sahabat Kristus dapat menjangkau jiwa yang terhilang.
4. Sampai ke ujung bumi – hati misi bukan pilihan, tapi identitas murid.
Ketika Yesus terangkat ke surga, bukan berarti Ia pergi dan meninggalkan kita tanpa harapan. Justru, kenaikan-Nya adalah deklarasi bahwa pekerjaan-Nya telah selesai di bumi dan kini Ia memerintah di surga dalam kemuliaan. Ini adalah titik awal dari misi besar gereja, yaitu menjadi saksi Kristus kepada dunia.
Yesus tidak hilang, Ia naik ke tempat tertinggi — untuk memimpin, membela, dan mempersiapkan tempat bagi kita.
A.W. Tozer pernah berkata:
“The ascension of Christ is the church’s call to look upward in hope and move forward in mission.”
Kenaikan Kristus adalah panggilan bagi gereja untuk melihat ke atas dalam pengharapan dan melangkah maju dalam misi.)
Maka dari itu, jangan kita terus menatap ke langit dengan kekosongan, tapi berjalanlah dengan kuasa Roh Kudus, menjadi saksi Kristus, mulai dari tempat kita berada — Yerusalem kita — sampai ke ujung bumi.
Kristus telah naik, tapi Roh Kudus turun. Sekarang, giliran kita bergerak. Tuhan Yesus Kristus Memberkati. Amin. 🙏
***Silahkan sahabat Kristus CMNC dapat men-sharingkan link renungan ini sekiranya dapat membangun iman gereja Tuhan lainnya, sebab semua hal ini hanya bagi kemuliaan Kristus saja. God bless you.
Komentar
Posting Komentar
FORM DOA