02 Juni 2025 | Makna Kebenaran Firman | Series: Menghidupi Kuasa Kebangkitan-Nya | Pengajaran Saat Teduh

 

KESEIMBANGAN LOGOS DAN RHEMA DALAM MENJALANINYA.


Ibrani 4:12 (TB)  Sebab firman (logos) Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. 

Yohanes 6:63 (TB)  Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan (ta rhēmata) yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.

Shalom, Puji nama Tuhan Yesus Kristus, bersyukur saudara-saudari yang terkasih CMNC's terus bertumbuh didalam pengenalan akan Allah yang benar melalui pengajaran dan kesaksian. 

Penulis bersyukur karena kasih karunia Allah, kita ada sebagaimana kita ada sekarang, dan kasih karunia yang diberikannya kepada gerejaNya tidak sia-sia. Penulis berdoa: Biarlah bertambah-tambah iman dan kasih kepada Allah dan seorang akan yang lain, serta menguduskan pribadi gerejaNya seutuhnya dan roh, jiwa, tubuhnya terpelihara sempurna.

Tuhan melayakkan gerejaNya bagi panggilan Kristus dan dengan kekuatanNya menyempurnakan kehendak gerejaNya untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan iman. Supaya dalam nama Yesus, Tuhan kita dimuliakan didalam gerejaNya dan gerejaNya di dalam Kristus, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus.

Biarlah Tuhan memberikan Roh hikmat dan wahyu mengajarkan gerejaNya untuk mengenal Allah dengan benar. Hari ini bukalah hati dan pikiran gereja Tuhan untuk belajar tentang:

Apakah iman sejati dibangun lebih kuat melalui Logos atau Rhema? Atau keduanya?

Banyak orang Kristen hari ini mendambakan “firman yang praktis”—jawaban instan untuk masalah sehari-hari. Mereka berkata: “Saya mau rhema, bukan teori!” Tapi pertanyaannya, bisakah kita mendapat Rhema tanpa terlebih dulu memahami Logos?

Kita perlu berhenti dan bertanya:
Iman saya tumbuh karena apa? Rhema yang subjektif, atau Logos yang kokoh?

Dari bahan pemikiran ini, mari saudara Kristus yang terkasih, kita belajar pemahaman yang benar sesuai ajaran sehat dari perkataan Kristus. 

Perhatikan ini!
Roma 10:17 (TB)  Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman (rhema) Kristus. 

Matius 4:4 (TB)  Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman (rhema) yang keluar dari mulut Allah." 

Alkitab berkata dalam Roma 10:17 bahwa iman datang dari pendengaran akan firman Kristus. Di sini, kata yang dipakai adalah rhema, bukan logos.
Artinya: iman tumbuh saat Firman itu menjadi hidup dan personal bagi kita.

Tetapi pertanyaannya: darimana datangnya rhema itu?

Jawabannya ada di Matius 4:4, dimana Pribadi Yesus Kristus sendiri menunjukkan bahwa manusia tidak hanya hidup dari kebutuhan fisik semata, tapi sangat membutuhkan firman Allah yang hidup dan aktif. Dalam hal ini, Yesus tidak hanya mengandalkan ingatan akan ayat, tetapi menerima dan menghidupi firman itu sebagai suara Allah yang hidup saat itu juga.

Rhema bukan sesuatu yang berdiri sendiri. Ia dilahirkan dari logos. Logos adalah "gudang firman", dan rhema adalah "firman yang dikeluarkan dari gudang tepat pada waktunya".

Dalam konteks Yesus:
  • Ia tidak menciptakan rhema baru dari pikiran sendiri.
  • Ia menarik rhema dari logos (Kitab Ulangan) dan menggunakannya sebagai pedang roh (Efesus 6:17)
Yesus memberi contoh sempurna bahwa:
  • Rhema bukan pengalaman mistik tanpa dasar.
  • Rhema harus keluar dari logos.
Ketika kita menyimpan logos dalam hati (jiwa) Roh Kudus dapat menghidupkan ayat itu menjadi rhema untuk situasi kita.

🔑 Ilustrasi sederhana: 
Logos seperti gudang makanan, rhema adalah makanan yang sedang disajikan hangat untuk kebutuhan harian sahabat Kristus.

Watchmann Nee:
"Tanpa logos, kita tidak akan pernah memiliki rhema. Semua rhema dari Allah didasarkan pada logos." 

Andrew Wommack menyimpulkan:
"Firman Allah (logos) adalah firman yang tertulis, tetapi firman rhema adalah firman yang diucapkan yang menjadi hidup dan menjadi pesan yang pribadi, relevan, dan tepat waktu bagimu. Rhema adalah Firman Allah yang dihidupkan oleh Roh Kudus, menyatakan kehendak Allah dalam situasi tertentu. Tanpa firman yang tertulis (logos), firman rhema tidak dapat dinyatakan, karena rhema adalah logos yang diterapkan dalam hatimu."

Jadi jelas disimpulkan bahwa : Tanpa Logos, tidak ada dasar bagi Roh Kudus untuk memberikan Rhema.

Sehingga akan aneh bagi gereja Tuhan mendapatkan "Rhema baru" diluar firman yang telah tertulis (logos) dalam Alkitab. 

Pertanyaan berikutnya: 
Apakah gereja masa kini lebih menekankan mengejar Rhema daripada logos?

Kita hidup di zaman yang serba instan. Banyak orang Kristen ingin mendengar “firman hari ini” tanpa mau menggali kebenaran Firman hari demi hari.

➡️ Bahaya besar muncul ketika kita mencari Rhema tanpa fondasi Logos.
Ini membuka pintu bagi penyesatan, manipulasi emosional, dan bahkan nubuatan palsu.

Ilustrasi:
Seorang jemaat berkata, “Saya merasa Tuhan bicara untuk pindah kerja.” Tapi saat ditanya apakah ia telah berdoa, baca Alkitab, atau mencari nasihat bijak—jawabannya tidak. Ia hanya mengandalkan perasaan. 

Jadi, bagaimana mungkin dalam kehidupan sehari-hari seorang jemaat itu tidak membangun relasi yang intim, berkomunikasi dengan Allah dan mencari kebenaran, mengejarnya seperti mencari harta karun, lalu dia berkata: " saya tahu lokasi dengan tepat dimana dikuburnya harta karun itu berada!" Bukankah ini seperti sesuatu pencarian yang "liar" dan sia-sia?

Ada tertulis:
Ibrani 4:12 (TB)  Sebab firman (Logos) Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. 

Ibrani 4:12 menggunakan kata "Logos" — tapi efeknya menunjukkan bagaimana Logos itu menjadi Rhema: hidup, aktif, personal, menusuk hati (transformasi).

Logos menjadi Rhema ketika Roh Kudus membuatnya berbicara secara pribadi dan kontekstual ke dalam hidup seseorang.

William Barclay berkata:
"Firman Allah bukan hanya untuk dibaca atau didengar, tapi untuk dialami — ia menembus ke dalam sumsum kehidupan manusia dan membedakan apa yang dari Tuhan dan apa yang hanya dari manusia."

➡️ Ingat, bukan semua suara yang terdengar lembut itu berasal dari Tuhan.

Pertanyaan berikutnya:
Lalu peran Roh Kudus disini? Apakah Roh Kudus memberi "Rhema baru" di luar atau bertentangan dari Logos? 

Rhema bukan sesuatu yang “baru” dan tidak alkitabiah. Justru, Rhema adalah Logos yang dihidupkan oleh Roh Kudus.
Roh Kudus tidak akan pernah mengucapkan sesuatu yang bertentangan dengan Firman yang sudah ditulis.

➡️ Tanpa Roh Kudus, Logos menjadi teori. Tapi tanpa Logos, Roh Kudus tidak punya bahan untuk bekerja di hati kita.

Yohanes 14:26 (TB)  tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Analogi:
Bayangkan Roh Kudus seperti api, dan Logos seperti kayu bakar. Tanpa kayu bakar, api padam. Tapi tanpa api, kayu pun dingin dan tidak menghasilkan terang atau panas.

Rhema adalah firman Allah yang dihidupkan dan diterapkan oleh Roh Kudus berdasarkan logos yang sudah ada.

Rick Renner setuju bahwa:
Rhema adalah firman yang dihidupkan dari Kitab Suci atau suara Roh Kudus yang berbicara langsung pada situasi Anda.

Lukas 1:38 (TB)  Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.

Kisah Maria menerima rhema dari malaikat Gabriel—perkataan Tuhan yang khusus dan personal, menyatakan bahwa ia akan mengandung Yesus, padahal ia masih perawan. Sesuatu yang mustahil, namun ia percaya akan rhema yang disampaikan. Ini bukan "rhema baru", ini penggenapan nubuatan-nubuatan pada Perjanjian Lama.

Ini bukan perkataan umum (logos), tapi penggenapan janji yang spesifik, dan Maria beriman terhadap rhema itu.

Ini sebuah berita sukacita:
Percayalah bahwa Tuhan bisa berbicara secara pribadi untuk hidupmu, bahkan ketika firman itu tampaknya mustahil secara manusiawi. 

Pertanyaan berikutnya:
Kalau demikian yang mana yang lebih dahulu diprioritaskan dan lebih penting: "Logos" atau "Rhema"? 

Ada 3 pandangan yang saat ini terjadi di fundamental doktrin pengajaran kekristenan:
  1. Rhema lebih diutamakan dibandingkan Logos
  2. Logos lebih utama dibandingkan Rhema.
  3. Pandangan seimbang: Logos & Rhema menjadi sama-sama penting, memiliki nilai yang sama tinggi.
Untuk menjawab sebuah pertanyaan diatas maka : pandangan penulis untuk saat ini adalah lebih condong kepada solusi rekonsiliatif (pandangan seimbang) dimana dapat diutarakan:

Rhema tidak lebih tinggi dari Logos. Rhema adalah penerapan pribadi dari Logos oleh Roh Kudus. Tanpa Logos, tidak ada Rhema yang sah. Tanpa Rhema, Logos bisa jadi informasi tanpa transformasi.
  • Logos = Pondasi
  • Rhema = Aplikasi spesifik yang dipimpin Roh Kudus
Inti perdebatan ini terdiri dari beberapa aspek:
  • Fungsi Rhema: rhema (+) - penting spesifik, menghidupkan. Logos: (+) - hanya valid jika sesuai logos.
  • Otoritas: rhema (+) - bisa menuntun tindakan langsung. Logos (+) - tunduk kepada Logos.
  • Bahaya: rhema (+) - bisa menjadi subjektif. Logos (+) - bisa menjadi kaku dan kurang pengalaman pribadi dengan pernyataan ilahi.
  • Pengalaman Rohani: rhema (+) - ditekankan. Logos (+) - diuji oleh Alkitab.
Setiap Rhema harus diperiksa dengan Logos. Logos adalah pedang Roh (Efesus 6:17), tapi hanya menjadi efektif ketika dibaca, direnungkan, dan dihidupkan oleh Roh Kudus.

RC Sproul: “Wahyu telah selesai. Kita tidak lagi menerima wahyu baru dari Tuhan. Kita belajar Firman-Nya yang tertulis.”

Apa konsen dari penulis?
Di berbagai tempat di dunia—termasuk Korea Selatan dan Amerika Serikat—tumbuh banyak gereja dan pengajaran yang mengaku membawa nama Yesus, memakai Alkitab, dan berbicara tentang kasih serta mujizat. Namun di balik semua itu, banyak yang menyebarkan ajaran sesat, terutama dalam hal doktrin keselamatan, siapa Yesus sebenarnya, dan otoritas Firman Tuhan.

Hal ini dimulai dari ketidakseimbangan antara logos dan rhema.

Mengutip dari John MacArthur :
“Ancaman paling berbahaya bagi gereja bukanlah penganiayaan dari luar, melainkan penyesatan dari dalam.”
(Ancient Truths for a Postmodern World)

Ia mengingatkan bahwa bahaya terbesar datang dari dalam gereja, ketika pengajaran Alkitab dikacaukan demi kenyamanan pribadi, popularitas, atau pengalaman spiritual yang tidak didasarkan pada kebenaran.

Ada tertulis:
Kisah Para Rasul 1:17 (TB)  Dahulu ia (Yudas Iskariot) termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini." 

Alkitab sudah menjelaskan bagaimana seorang rasul yang dipilih Kristus, dikatakan bahwa Yudas Iskariot merupakan bagian dari antara para rasul Kristus, namun berkhianat dan mengambil keputusan untuk bunuh diri. Hal ini sebuah tragedi yang menyakitkan di komunitas Kristus khususnya para rasul yang 3 tahun lebih bersama-sama, namun Yudas Iskariot mengambil jalan berbeda. 

Bahkan Yesus mengatakan dalam kitab suci:
Lukas 17:1 (TB)  Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.

Yesus memperingatkan bahwa memimpin seseorang menjauh dari kebenaran Injil adalah kejahatan besar, bahkan lebih buruk daripada kematian fisik — karena menyentuh kehidupan kekal seseorang.

Ini bisa terjadi lewat:
  • Ajaran yang tampaknya alkitabiah tetapi menyimpang dari konteks
  • Penyalahgunaan ayat untuk kepentingan pribadi atau keuntungan materi
  • Menghalangi orang bertumbuh dalam iman atau membuat mereka kecewa terhadap Tuhan
RC. Sproul mengutip:
Mengajarkan kesalahan tentang Allah berarti memalsukan kebenaran kekal. Ini bukan hal sepele, karena jiwa manusia yang menjadi taruhannya.

Contoh nyata ajaran sesat yang berkembang pada jaman 2025 ini:

Di Korea Selatan, gerakan seperti Shincheonji mengklaim pemimpinnya menerima wahyu langsung dan menjadi juru bicara Tuhan yang sejati.

Di Amerika Serikat, ajaran seperti injil kemakmuran (prosperity gospel) menyebar luas—mengajarkan bahwa iman sejati pasti menghasilkan kekayaan dan kesuksesan—tanpa menekankan salib, penderitaan, atau pertobatan.

Dalam hal doktrin pengajaran, penulis bukan hanya menulis sesuai Ilham Roh Tuhan, namun juga memasukkan pemahaman tafsiran dan kutipan warisan dari para bapa Gereja kekristenan yang dapat menolong untuk menguatkan apa yang disampaikan sehingga hal yang ditulis menjadi sesuai yang berguna dan memuliakan Bapa di sorga di dalam Kristus Yesus Tuhan. 

Pertanyaan berikutnya - Langkah Praktis:
Lalu apa langkah selanjutnya supaya antara logos dan rhema dapat menciptakan keseimbangan dan terus menerus mengalami transformasi hidup menjadi serupa dengan Yesus Kristus?

Ada tertulis:
Ulangan 29:29 (TB)  Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini."

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa:
Banyak hal yang tersembunyi di dalam maksud dan rencana Allah, namun bagian gereja Tuhan adalah meresponi dan menghidupi apa yang telah dikatakan dalam firman baik Logos maupun Rhema. 

Seperti kata Yesus Kristus Tuhan dan Allah kita dalam Matius 4:4 — (Logos) harus menjadi makanan rohani kita sehari-hari yang kemudian menjadi pengalaman hidup (Rhema).

Andrew Wommack, Grace and Faith:
“Allah telah memberikan kepada kita firman yang jelas dan hidup—firman yang menjadi sumber kekuatan dan kehidupan kita sehari-hari. Ada banyak hal yang masih tersembunyi dalam rencana dan kehendak Allah, tapi kita tidak dipanggil untuk mencari hal-hal tersembunyi itu. Sebaliknya, kita dipanggil untuk percaya dan hidup oleh firman yang telah Dia nyatakan kepada kita, sebab itulah yang membentuk iman dan hubungan kita dengan Tuhan.” Tuhan Yesus Kristus memberkati. Amin 🙏.


***Silahkan sahabat Kristus CMNC dapat men-sharingkan link renungan ini sekiranya dapat membangun iman gereja Tuhan lainnya, sebab semua hal ini hanya bagi kemuliaan Kristus saja. God bless you.



Komentar