14 Juni 2025 | KESELAMATAN DALAM KRISTUS | Series: Menghidupi Kuasa Kebangkitan-Nya | Pengajaran Saat Teduh

 

KASIH KARUNIA DAN KEBENARAN DATANG OLEH KRISTUS YESUS.


Yohanes 1:17 (TB)  sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. 

Shalom, Puji nama Tuhan Yesus Kristus, bersyukur saudara-saudari yang terkasih CMNC's terus bertumbuh didalam pengenalan akan Allah yang benar melalui pengajaran dan kesaksian. 

Penulis bersyukur karena kasih karunia Allah, kita ada sebagaimana kita ada sekarang, dan kasih karunia yang diberikannya kepada gerejaNya tidak sia-sia. Penulis berdoa: Biarlah bertambah-tambah iman dan kasih kepada Allah dan seorang akan yang lain, serta menguduskan pribadi gerejaNya seutuhnya sehingga roh, jiwa, tubuhnya terpelihara sempurna.

Tuhan melayakkan gerejaNya bagi panggilan Kristus dan dengan kekuatanNya menyempurnakan kehendak gerejaNya untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan iman. Supaya dalam nama Yesus, Tuhan kita dimuliakan didalam gerejaNya dan gerejaNya di dalam Kristus, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus.

Biarlah Tuhan memberikan Roh hikmat dan wahyu mengajarkan gerejaNya untuk mengenal Allah dengan benar. Hari ini bukalah hati dan pikiran gereja Tuhan untuk belajar tentang:

Dampak Hukum Taurat dan Hukum Kasih Karunia Ketika Dikerjakan oleh manusia.

Suatu saat penulis melihat sebuah rambu lalu lintas yang berdiri tegak mengatur banyaknya kendaraan yang melintasi. Rampu lalu lintas tersebut dipasang bukan semata-mata tanpa tujuan melainkan salah satunya adalah untuk memperingati para pengendara agar tidak terjadi kecelakaan. Namun demikian jelasnya ada lampu lalu lintas, tetap saja ada yang melanggar.

Demikianlah hukum Taurat yang diberikan Musa kepada bangsa Israel waktu di padang gurun. Dalam hukum Taurat tercatat daftar panjang aturan yaitu —613 perintah—yang harus ditaati dengan sempurna. Jika satu saja gagal, kita bersalah atas semuanya. Dampak dari kesalahan tersebut maka menjadi "terkutuk". 

Ternyata kutuk itu bukan hanya penderitaan lahiriah. Itu adalah kehidupan yang jauh dari hadirat Allah. Sebuah hati yang selalu bersalah, jiwa yang tidak pernah damai, dan ketakutan akan penghukuman kekal. Taurat adalah hidup tanpa pengharapan akan pembebasan—karena usaha manusia takkan pernah cukup.

Kalau demikian mengapa diberikan kepada Musa, jika beban yang disampaikan begitu berat bagi bangsa Israel?

Taurat membuka mata kita akan kudusnya Allah dan bobroknya hati manusia. Sama seperti kisah rambu lalu lintas. Seperti rambu lalu lintas: rambu tidak menyelamatkan dari kecelakaan, tapi memperingatkan bahwa kamu sudah melanggar.

Perhatikan!
Galatia 3:24 (TB)  Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman. 

Paidagōgos "penuntun" bukanlah guru yang mengajar di kelas, melainkan pengawas yang memastikan anak-anak berada di jalur yang benar hingga mereka cukup dewasa untuk bertanggung jawab atas diri mereka sendiri. 

Dalam Galatia 3:24, Paulus menyatakan bahwa Hukum Taurat adalah paidagōgos ini menggambarkan Taurat sebagai penjaga atau pengawas yang membimbing umat Allah menuju Kristus.  Taurat mengungkapkan dosa dan menunjukkan kebutuhan manusia akan keselamatan, tetapi tidak dapat memberikan keselamatan itu sendiri. 

Lihat apa yang tertulis:
Galatia 3:10 (TB)  Karena semua orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat." 

Orang yang masih memegang Hukum Taurat untuk menyelamatkan diri akan gagal, dan dampaknya berada di bawah kutuk, karena tidak ada satu pun yang dapat melakukan semuanya dengan sempurna.

Kalau demikian apakah ciri-ciri orang yang terkutuk itu?

1. Orang yang tidak setia, atau terus menerus tidak putus melakukan hukum Taurat disebut terkutuk.
2. Orang yang melanggar hukum Taurat satu bagian saja, berarti gagal mentaati hukum taurat disebut terkutuk.
3. Orang yang mengandalkan hukum taurat untuk dibenarkan disebut terkutuk.
4. Orang yang ingin diselamatkan dengan melakukan ketaatan hukum taurat tapi tidak sempurna melakukan disebut terkutuk.

Kesimpulannya: Tidak ada yang dibenarkan oleh hukum Taurat, kecuali oleh iman.

Martin Luther berkomentar:
Hukum tidak dapat membenarkan atau menyelamatkan; ia hanya menunjukkan dosa dan menghukum orang berdosa. Maka siapa pun yang mencoba dibenarkan oleh hukum adalah terkutuk karena tidak ada yang bisa menaati secara sempurna.”

John Calvin:
Karena hukum menuntut ketaatan sempurna dan tidak ada yang dapat memenuhinya, maka semua yang bergantung pada hukum pasti berada di bawah kutuk.”

Matthew Henry:
Mereka yang bergantung pada perbuatan hukum untuk pembenaran menempatkan diri mereka di bawah kutuk, sebab tidak ada manusia yang dapat menaati seluruh hukum dengan sempurna.

Keselamatan hanya tersedia melalui iman kepada Kristus, bukan dari usaha menaati hukum.

Hukum menunjukkan dosa, dan Injil menawarkan pengampunan dan hidup.

Jadi jelas bahwa setiap usaha untuk menyenangkan Allah dengan kekuatan sendiri, melalui perbuatan atau hukum, akan berakhir pada kegagalan dan kutuk.

Apa kata firman yang tertulis:
Matius 5:17 (TB)  "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.

Jawabannya hanya satu: Yesus Kristus.

Kristus datang bukan untuk membatalkan hukum, melainkan untuk menggenapinya (Matius 5:17). Ia hidup sempurna tanpa dosa, memenuhi seluruh tuntutan hukum Taurat yang gagal kita penuhi. Namun lebih dari itu, Ia rela mengambil kutuk yang seharusnya ditimpakan kepada kita.

Galatia 3:13 (TB)  Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" 

Yesus mengambil tempat kita, menanggung kutuk, dan memberikan kebenaran-Nya. Inilah inti Injil: bukan kita yang menyelamatkan diri sendiri, tetapi Kristus yang menyelamatkan kita.

Mengapa dikatakan terkutuk orang yang digantung pada kayu salib?

Sebab salib adalah simbol penderitaan, dimana simbol tergantung itu artinya: ditolak oleh surga dan ditolak oleh bumi. Dan hanya itulah satu-satunya cara keselamatan melalui Yesus Kristus ganti dosa manusia.

Di kayu salib, Yesus menanggung murka Allah yang seharusnya dijatuhkan atas pelanggaran kita. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Ia membuka jalan keselamatan, bukan berdasarkan usaha kita, tetapi berdasarkan kasih karunia melalui iman.

Keselamatan kini bukan soal usaha, melainkan penerimaan—menerima anugerah Allah melalui percaya kepada Yesus Kristus. Injil bukan hanya kabar baik; Injil adalah satu-satunya jalan keselamatan.

Charles H. Spurgeon berkata:
Jika engkau bisa diselamatkan oleh perbuatanmu, maka kematian Kristus sia-sia. Tetapi karena perbuatanmu tidak bisa menyelamatkanmu, Kristus mati untukmu.

Keselamatan tidak datang dari hukum, melainkan dari kasih karunia.
Hukum menuntut, tapi hanya Kristus yang menyelamatkan.

Melalui Yesus, kita tidak lagi hidup di bawah kutuk, tapi dalam anugerah dan kebenaran yang membebaskan.
Karena itu, iman kepada Kristus adalah satu-satunya jalan kepada Allah.

Pertanyaannya: Apakah saudara terkasih dalam Tuhan Yesus percaya sungguh-sungguh kepada Yesus Kristus yang adalah Tuhan dan Juruselamat dunia?


***Silahkan sahabat Kristus CMNC dapat men-sharingkan link renungan ini sekiranya dapat membangun iman gereja Tuhan lainnya, sebab semua hal ini hanya bagi kemuliaan Kristus saja. God bless you

Komentar