28 Mei 2025 | HAL-HAL YANG TERJADI SELAMA MASA KENAIKAN KRISTUS YESUS | Series: Menghidupi Kuasa Kebangkitan-Nya | Pengajaran Saat Teduh

 

DIBALIK TAHTA KASIH KARUNIA: HATI BAPA DI SORGA YANG MENGASIHI


Ibrani 4:14-16 (TB)  Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. 

Shalom, saudara-saudari yang terkasih CMNC's, Penulis berdoa Tuhan memberikan Roh Hikmat dan Pewahyuan sehingga sahabat Kristus diberikan pengertian dan pengetahuan yang benar tentang pengenalan akan Allah yang benar, dan mengalami kasih Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus, didalam Yesus Kristus. Hari ini bukalah hati dan pikiran gereja Tuhan untuk belajar tentang:

Tahta Kasih Karunia : Tempat di mana Allah Memahami, bukan Menghakimi.

Dalam surat Ibrani ini orang-orang Yahudi Kristen berada dalam tekanan, pencobaan, bahkan penganiayaan terhadap perpindahan iman mereka dari Yudaisme kepada kekristenan.

1. Tekanan dari Kaum Yahudi Ortodoks

Orang Yahudi yang menerima Yesus sebagai Mesias dianggap murtad oleh komunitas Yahudi tradisional. Akibatnya:
  • Mereka dikeluarkan dari sinagoga (Yohanes 9:22).
  • Dikucilkan dari kehidupan sosial dan ekonomi komunitas Yahudi.
  • Dianggap penghujat, karena mengakui manusia (Yesus) sebagai Allah.
  • Banyak yang kehilangan pekerjaan, tanah, bahkan keluarga.
2. Penganiayaan dari Kekaisaran Romawi

Pada masa penulisan surat Ibrani (sekitar 60–70 M), Kekristenan mulai dipandang sebagai gerakan berbahaya oleh pemerintah Romawi:

Kristen menolak menyembah Kaisar sebagai “tuan” (Kyrios), karena hanya Yesus yang mereka akui sebagai Tuhan.

Hal ini membuat mereka dicurigai sebagai pemberontak politik.

Penganiayaan makin meningkat terutama setelah Kaisar Nero menuduh orang Kristen sebagai penyebab kebakaran besar Roma tahun 64 M.

Akibatnya karena tekanan itu, banyak orang Yahudi Kristen tergoda untuk:

Meninggalkan iman kepada Yesus dan kembali ke sistem hukum Taurat dan korban Bait Suci yang lebih “aman”.

Berpikir bahwa kembali ke Yudaisme akan mengurangi tekanan sosial dan politik.

Pada zaman sekarang — Bukankah hal ini juga dialami bagi anak-anak Tuhan? Tidak sedikit di jaman sekarang, banyak juga gereja Tuhan yang memilih hidup dalam kebenaran Kristus, menjadi "berbeda" dengan dunia: dari komunitas kantor, sosial, ataupun keluarga namun terus menerus mengalami "penganiayaan" secara verbal ataupun fisik. Akibatnya rasa ketakutan dan bahkan mengalami kehilangan: pekerjaan, dijauhi komunitas, tempat tinggal, orang yang dikasihi dan sebagainya. 

Kisah ini menjadi penghiburan, sebab sahabat Kristus tidak sendirian. Dari kisah ini kita belajar bahwa masih banyak anak-anak Tuhan hidup ber-kemenangan dan bisa melewatinya. 

Bagaimana anak-anak Terang meresponi situasi yang tidak ideal ini?

Penulis Ibrani mengangkat gambaran Yesus sebagai Imam Besar Agung (Ibrani 4:14-16) yang melampaui para imam di Bait Allah, karena:

Ia melintasi langit (naik ke surga) sebagai bukti bahwa pelayanan-Nya tidak terbatas oleh ruang atau waktu (ay. 14).

Artinya: Yesus naik ke surga dan berada di tempat tertinggi. Dia mewakili kita langsung di hadapan Allah, bukan lewat manusia.

Oswald Chambers: “Yesus tidak hanya membuka jalan ke surga, Ia adalah Jalan itu.”

Ia mengerti kelemahan kita, karena telah mengalami pencobaan sebagai manusia (ay. 15).

Yesus mengalami penderitaan, penolakan, pencobaan, bahkan kematian.

Namun Ia tidak berdosa — maka Ia adalah Penolong yang sempurna.

A.W. Tozer: “Yesus tidak datang untuk menjauh dari penderitaan manusia, tapi untuk merasakannya dan menebusnya.”

Ia mengundang kita datang dengan penuh keberanian ke takhta-Nya — untuk menerima rahmat dan pertolongan (ay. 16).

Takhta Allah disebut “takhta kasih karunia”, bukan takhta penghukuman.

Kita datang dengan keberanian, bukan karena layak, tapi karena darah-Nya telah membuka jalan.

Andrew Wommack: “Takhta itu bukan untuk menghukum, tapi untuk memberdayakan.”

Yesus menjadi Pembela gerejaNya

Roma 8:34-35 (TB)  Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

Yesus sebagai Pengantara  (Penjamin/Mewakili/Membela) kekal dan penyelamat sempurna bagi gerejaNya.

Ibrani 7:25 (TB)  Karena itu Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara mereka.

Andrew Murray:
"Keselamatan oleh Kristus bukanlah satu peristiwa di masa lalu, tetapi satu kehidupan yang terus dijaga oleh pengantaraan-Nya hari demi hari."

Jadi ingatlah ini!

1. Kita Tidak Perlu Takut Gagal
Karena Yesus tidak pernah berhenti memperjuangkan kita di hadapan Bapa.
Bahkan saat kita jatuh, Dia mengingatkan Allah akan darah-Nya.

2. Doa Kita Tidak Dingin dan Terputus
Karena Yesus menghubungkan kita dengan Bapa.
Doa kita tidak berdiri sendiri — Yesus menyertainya dengan perantaraan kasih-Nya.

3. Keselamatan Kita Aman
Bukan karena kekuatan iman kita, tetapi karena Yesus sendiri menjamin kita.

Ada tertulis:
Yohanes 10:28 (TB)  dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

Watchman Nee:
"Yesus bukan hanya mati menggantikan kita; Ia hidup untuk memastikan kita tidak pernah dipisahkan dari kasih Allah."

Ketika engkau berdoa, surga tidak sunyi. Imam Besar kita sedang berseru bersama kita — dan Allah mendengar!”

Jangan datang dengan rasa malu, datanglah dengan iman. Karena di hadapan takhta kasih karunia, berdiri Pengantara yang mengenal nama dan lukamu! Tuhan Yesus Kristus memberkati. Amin.

***Silahkan sahabat Kristus CMNC dapat men-sharingkan link renungan ini sekiranya dapat membangun iman gereja Tuhan lainnya, sebab semua hal ini hanya bagi kemuliaan Kristus saja. God bless you.





Komentar