07 Juni 2025 | CARA ALLAH BEKERJA | Series: Menghidupi Kuasa Kebangkitan-Nya | Pengajaran Saat Teduh
KEHILANGAN BUKAN AKHIR, NAMUN AWAL KETETAPAN, KEDAULATAN DAN PROVIDENSI ALLAH.
Mazmur 37:23-24 (TB) TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;
apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.
Shalom, Puji nama Tuhan Yesus Kristus, bersyukur saudara-saudari yang terkasih CMNC's terus bertumbuh didalam pengenalan akan Allah yang benar melalui pengajaran dan kesaksian.
Penulis bersyukur karena kasih karunia Allah, kita ada sebagaimana kita ada sekarang, dan kasih karunia yang diberikannya kepada gerejaNya tidak sia-sia. Penulis berdoa: Biarlah bertambah-tambah iman dan kasih kepada Allah dan seorang akan yang lain, serta menguduskan pribadi gerejaNya seutuhnya sehingga roh, jiwa, tubuhnya terpelihara sempurna.
Tuhan melayakkan gerejaNya bagi panggilan Kristus dan dengan kekuatanNya menyempurnakan kehendak gerejaNya untuk berbuat baik dan menyempurnakan segala pekerjaan iman. Supaya dalam nama Yesus, Tuhan kita dimuliakan didalam gerejaNya dan gerejaNya di dalam Kristus, menurut kasih karunia Allah kita dan Tuhan Yesus Kristus.
Biarlah Tuhan memberikan Roh hikmat dan wahyu mengajarkan gerejaNya untuk mengenal Allah dengan benar. Hari ini bukalah hati dan pikiran gereja Tuhan untuk belajar tentang:
Kehilangan Itu Tidak Menyenangkan, Namun Hal Itu Dimaksudkan Sebagai Ketetapan, Kedaulatan dan Providensi Allah.
Saudara yang dikasihi Tuhan, pernahkah Anda kehilangan sesuatu yang sangat penting? Entah itu harta, jabatan, rencana hidup, atau bahkan relasi yang berharga? Mungkin Anda merasa itu adalah akhir dari segala harapan. Tapi hari ini, mari kita lihat kebenaran yang luar biasa: Terkadang, kehilangan adalah awal dari karya terbesar Tuhan dalam hidup kita.
1. Kisah Awal: Sebuah Kehilangan yang Tampak Sederhana
Tuhan sering memakai “kehilangan” untuk memindahkan kita dari zona nyaman menuju rencana-Nya.
1 Samuel 9:3 (TB) Kish, ayah Saul itu, kehilangan keledai-keledai betinanya. Sebab itu berkatalah Kish kepada Saul, anaknya: "Ambillah salah seorang bujang, bersiaplah dan pergilah mencari keledai-keledai itu."
Lihatlah Saul. Ia hanya diminta ayahnya untuk mencari keledai-keledai yang hilang (1 Samuel 9:3). Apa yang hilang? Hanya keledai. Hewan peliharaan biasa, bagian dari aset berharga keluarga yang digunakan untuk pekerjaan dan transportasi. Kehilangannya merupakan masalah serius bagi keluarga.
Tidak ada yang spektakuler dalam tugas itu. Tapi justru di tengah pencarian biasa itu, Tuhan memimpin langkah-langkahnya menuju panggilan terbesar—menjadi raja pertama Israel. Namun terkadang hal penderitaan akan kehilangan sesuatu yang berharga dapat Tuhan tetapkan untuk maksud dan rencanaNya yang lebih besar.
“It is doubtful whether God can bless a man greatly until He has hurt him deeply.”
(Sulit membayangkan Tuhan akan sangat memberkati seseorang sebelum Ia terlebih dahulu membentuknya melalui penderitaan.)
2. Ketaatan dalam Hal Kecil Membuka Jalan untuk Panggilan Besar
"Ambillah salah seorang bujang, bersiaplah dan pergilah mencari keledai-keledai itu."
Sekalipun Saul dipilih karena desakan bangsa, Allah tetap mengatur waktu, pertemuan, dan pengurapan melalui Samuel.
Providensi Allah bekerja dalam detil: keledai yang hilang, pertemuan dengan Samuel, waktu yang tepat.
“Allah memakai bahkan motivasi yang salah untuk menggenapi maksud-Nya yang benar.” – Rick Warren
Saul tidak tahu bahwa pencariannya akan membawanya kepada nabi Samuel — utusan Tuhan yang akan mengurapinya sebagai raja Israel pertama.
Jangan abaikan kejadian biasa dalam hidupmu—Allah bisa memakai hal-hal sederhana untuk mengarahkan mu pada rencana-Nya yang besar.
“Apa yang kelihatan seperti gangguan, seringkali adalah penunjuk jalan dari Tuhan.” – Oswald Chambers
Ketika hidup gereja Tuhan — hidup dalam ketaatan dan setia dalam hal yang kecil, perkara yang sederhana yang mungkin tidak diperhitungkan, malahan hal itu menjadi jalan Tuhan mempercayakan sebuah tanggungjawab (pekerjaan) yang besar.
3. Tuhan Gunakan Kehilangan untuk Mengungkapkan Identitas Baru
Saul mencari keledai, tetapi Tuhan mencari seorang raja.
Saul kehilangan aset, tapi Tuhan menunjukkan tujuan.
Ada tertulis:
1 Samuel 9:17 (TB) Ketika Samuel melihat Saul, maka berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Inilah orang yang Kusebutkan kepadamu itu; orang ini akan memegang tampuk pemerintahan atas umat-Ku."
"Kadang yang kita kira hilang justru jalan atau undangan Tuhan membawa kita ke tujuan yang lebih besar".
Allah memberi tahu Samuel sebelum Saul tiba.
Ini menunjukkan sinkronisasi ilahi—Saul tidak tahu arah, tapi Allah tahu semuanya.
Sebelum Saul tahu apa pun tentang rencana Tuhan, Tuhan sudah lebih dulu menyusun jalannya. Bahkan sebelum Saul bertemu Samuel, Tuhan sudah berbicara kepada Samuel mengenai kedatangannya dan rencana besar-Nya untuk Saul.
“Rencana Tuhan tidak pernah terburu-buru, tetapi selalu tepat waktu.” – Rick Warren.
Saul hanya sedang taat kepada ayahnya—tugas biasa, mencari keledai.
Tapi dari ketaatan pada tugas sederhana, Allah membawanya kepada takdir besar sebagai raja.
Tuhan tidak hanya berjalan bersama kita—Dia sudah lebih dulu sampai di tujuan kita.
Dia menyiapkan pertemuan, membuka jalan, dan menyusun rencana, bahkan saat kita belum mengerti arah hidup kita sendiri.
"Tidak ada kebetulan, yang ada hanyalah providensi Allah."
Artinya, segala sesuatu—bahkan hal-hal yang tampak kecil, sepele, atau tidak masuk akal—tidak terjadi secara acak, tetapi ada dalam kendali dan rancangan Tuhan yang penuh kasih dan hikmat.
Andrew Wommack berkata:
“Allah tidak mengontrol segalanya seperti wayang. Dia memberi manusia kehendak bebas, tetapi tetap memelihara dan memimpin sesuai rencana-Nya bagi mereka yang percaya.”
Allah sering mengutus orang-orang sederhana di sekitar kita—teman, mentor, bahkan bawahan—untuk mengarahkan kita pada kehendak-Nya.
Saul tidak mencari Tuhan—dia mencari keledai!
Tetapi Tuhan sudah lebih dulu mengenalnya dan memanggilnya, bahkan sebelum Saul sadar apa pun.
4. Dari Jalan Biasa ke Rencana Ilahi
Perjalanan Saul mencari keledai adalah jalan biasa — lewat bukit, lembah, desa — tetapi setiap langkah dituntun secara ilahi menuju ketetapan Allah dan kedaulatan Allah.
Ini adalah rencana kekal dan sempurna yang telah Allah tetapkan sejak semula, bahkan sebelum dunia diciptakan.
Segala sesuatu yang terjadi—besar maupun kecil—sudah termasuk dalam ketetapan-Nya.
Meskipun Saul hanya mencari keledai, karena Allah berdaulat, pertemuan dengan Samuel terjadi seperti yang Dia kehendaki.
Allah berkuasa penuh untuk menjamin bahwa setiap ketetapan-Nya pasti terjadi.
Tidak ada kuasa lain yang bisa menggagalkan rencana-Nya inilah kedaulatan Allah.
Matthew Henry berkomentar:
“Rencana manusia sering gagal, tetapi rencana Allah tidak akan gagal. Pemeliharaan-Nya adalah dasar dari kepastian iman kita.”
Percayalah, di balik setiap langkah dan kejadian dalam hidupmu, Tuhan telah menetapkan rencana yang sempurna. Dengan kuasa dan kedaulatan-Nya, Ia bekerja melalui setiap detail—besar maupun kecil—untuk membawa kamu menuju panggilan dan tujuan mulia yang telah Dia siapkan. Tidak ada yang terjadi secara kebetulan, karena Allah adalah Raja yang mengatur segalanya dengan kasih dan hikmat yang tak terbatas. Tuhan Yesus Kristus memberkati. Amin 🙏
Soli Deo Gloria — Segala Kemuliaan hanya bagi Allah.
***Silahkan sahabat Kristus CMNC dapat men-sharingkan link renungan ini sekiranya dapat membangun iman gereja Tuhan lainnya, sebab semua hal ini hanya bagi kemuliaan Kristus saja. God bless you.
Komentar
Posting Komentar
FORM DOA